MELBOURNE, Jurnas.com - Juara Grand Slam empat kali Naomi Osaka mengatakan, para pemain sangat menantikan berita tentang nasib Peng Shuai tetapi memuji sikap garis keras Asosiasi Tenis Wanita (WTA) dengan China.
Pada November, Peng, yang merupakan mantan juara ganda Wimbledon dan Prancis Terbuka menuduh mantan Wakil Perdana Menteri Cina Zhang Gaoli memaksanya melakukan hubungan seks selama hubungan putus-putus jangka panjang.
Ini adalah pertama kalinya gerakan #MeToo menyentuh Partai Komunis yang berkuasa di China tetapi unggahan Peng telah dihapus dan klaimnya disensor. Sejak itu, ia menghilang dari publik dan baru muncul kembali tiga minggu kemudian.
Namun, masih ada keraguan tentang seberapa bebas Peng sebenarnya dan tur tenis putri bulan lalu menangguhkan turnamen di China karena keraguan serius tentang keselamatannya.
"Bagi saya, saya belum mendengar kabar apa pun. Saya tidak yakin apakah itu mengkhawatirkan atau tidak," kata petenis Jepang Osaka, setelah melaju ke babak kedua Australia Terbuka.
"Tapi saya pikir WTA, seluruh organisasi, mereka menanganinya dengan sangat baik. Saya sangat bangga dengan mereka. Saya merasa seperti itu adalah situasi di mana kita membutuhkan lebih banyak informasi, yang pasti sangat sulit. Saya pikir semua orang sedang menunggu," katanya.
Pada Sabtu (15/1), petenis nomor tiga dunia Garbine Muguruza mengatakan takut "kebenaran nyata" tentang apa yang terjadi pada Peng yang tidak berada di Melbourne mungkin tidak akan pernah diketahui.
"Sepertinya sebentar, oke, kita akan mencari tahu apa yang terjadi," katanya. "Saya pikir akan sangat sulit untuk menemukan kebenaran sejati dan baginya untuk dapat berbicara dengan bebas."
KEYWORD :Petenis China Grand Slam Naomi Osaka Peng Shuai
