Dalam file foto 5 Januari 2022 ini, orang-orang di stasiun kereta api di Seoul menonton siaran berita televisi yang menunjukkan rekaman file uji coba rudal Korea Utara. (File foto: AFP/Jung Yeon-je)
WASHINGTON, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengatakan, Korea Utara mungkin mencari perhatian dengan peluncuran rudal, yang mengganggu stabilitas.
Blinken kembali menyerukan agar Korea Utara mau duduk kembali melakukan pembicaraan dengan AS, yang menurutnya tidak mengandung niat bermusuhan terhadap rezim Kim Jong Un.
"Saya pikir beberapa di antaranya adalah upaya Korea Utara untuk mendapatkan perhatian. Itu dilakukan di masa lalu; mungkin akan terus melakukan itu," kata Blinken dalam wawancara televisi dengan MSNBC, dikutip dari AFP.
"Uji coba Korea Utara sangat tidak stabil, berbahaya, dan bertentangan dengan seluruh resolusi Dewan Keamanan PBB," kata Blinken.
Media pemerintah Korea Utara melaporkan pada hari Rabu bahwa Kim secara pribadi mengawasi peluncuran rudal hipersonik yang sukses, peluncuran kedua oleh negara bersenjata nuklir dalam waktu kurang dari seminggu.
Rusia Tuding Intelijen AS Retas Ribuan iPhone
Hanya berselang beberapa hari, AS juga mengumumkan sanksi terhadap lima warga Korea Utara yang terkait dengan program rudal balistik, yang memicu tuduhan dari juru bicara kementerian luar negeri di Pyongyang bahwa hal itu secara sengaja meningkatkan situasi.
"Jika AS mengadopsi sikap konfrontatif seperti itu, DPRK akan dipaksa untuk mengambil reaksi yang lebih kuat dan pasti terhadapnya," kata juru bicara itu dalam komentar yang dibawa oleh kantor berita negara KCNA Jumat pagi di Korea Utara.
Diplomasi terhenti sejak Kim mengadakan tiga pertemuan dengan mantan presiden Donald Trump, yang mengambil pendekatan pribadi yang luar biasa terhadap diplomasi.
Pembicaraan Trump tidak menghasilkan kesepakatan yang langgeng dan Korea Utara belum menunjukkan minat pada tawaran keterlibatan tingkat yang lebih rendah oleh pemerintahan Presiden Joe Biden.
KEYWORD :Amerika Serikat Rudal Balistik Korea Utara Antony Blinken