Selasa, 23/04/2024 17:28 WIB

Hujan Lebat di Brasil Renggut Nyawa 10 Orang

 Koordinator Pertahanan Sipil Negara mengatakan, para korban meninggal pada Minggu dan Senin karena hujan, banjir, dan tanah longsor.

Ilustrasi Hujan

RAPOSOS, Jurnas.com - Hujan deras di negara bagian Minas Gerais, Brasil, menewaskan 10 orang dalam dua hari. Para korban, di antaranya seorang gadis berusia 11 tahun.

Dikutip dari AFP, Koordinator Pertahanan Sipil Negara mengatakan, para korban meninggal pada Minggu dan Senin karena hujan, banjir, dan tanah longsor.

Sejak hujan turun pada awal Oktober, 19 orang tewas di negara bagian tenggara Brasil itu. Sepuluh orang lagi tewas Sabtu ketika pecahan batu besar terlepas dari jurang dan jatuh ke empat perahu wisata di Danau Furnas.

Hitungan saat ini mengatakan 17.237 orang harus meninggalkan rumah mereka atau mencari perlindungan karena badai.

"Januari sangat sulit bagi Minas Gerais karena kuantitas, apalagi konsentrasi, hujan dalam waktu singkat," kata Wakil Gubernur negara bagian itu, Paulo Brant, dalam video yang diunggah di Instagram.

"Kita seharusnya tidak mengutuk hujan atau menyalahkan alam. Sebagian besar efeknya adalah karena kesalahan masa lalu seperti pemekaran kota yang tidak teratur, dan sedimentasi dan pencemaran sungai," katanya.

Bendungan pertambangan meluap Sabtu, mengganggu lalu lintas di jalan raya utama selama dua hari. Kelompok Vallourec Prancis didenda sekitar 60 juta dolar karena kerusakan lingkungan tiga hari kemudian, pemerintah setempat mengumumkan Selasa.

Dari 853 kotamadya di Minas Gerais, 145 berada dalam keadaan darurat akibat cuaca ekstrem. Di Juatuba, sebuah kota 26.000 sekitar 50 km dari ibukota negara bagian Belo Horizonte, rumah Daniel Valeriano de Oliveira banjir Minggu pagi.

"Kami kehilangan segalanya. Istri dan anak-anak saya meninggalkan rumah dengan perahu," kata operator logistik itu kepada AFP.

Pertahanan Sipil memperingatkan bahwa kondisi pada hari Selasa di Minas Gerais akan mencakup hujan sedang hingga lebat yang mungkin disertai dengan sengatan listrik.

Para ahli mengaitkan keadaan darurat dengan Zona Konvergensi Atlantik Selatan (SACZ), fenomena musim panas yang khas yang setiap tahun menyebabkan hujan lebat di daerah tersebut, selain La Niña - pola iklim di Samudra Pasifik yang dapat memengaruhi cuaca di seluruh dunia dan iklim krisis.

Selama dua bulan, Brasil mengalami kerusakan parah akibat banjir, yang telah menewaskan puluhan orang dan membuat ribuan orang mengungsi, terutama di negara bagian Bahia di timur laut.

KEYWORD :

Hujan Lebat Brasil Amerika Selatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :