Kamis, 25/04/2024 15:33 WIB

Thailand Deteksi Flu Babi Afrika di Rumah Jagal

Pihak berwenang meluncurkan penyelidikan selama akhir pekan, setelah berkembangnya spekulasi dalam beberapa pekan terakhir bahwa penyakit itu telah memusnahkan kawanan babi Thailand dan di tengah tuduhan menutup-nutupi.

Pedagang menjual daging babi di kios mereka di dalam pasar di Bangkok, Thailand, 10 Januari 2022. (Foto: Reuters/Athit Perawongmetha)

BANGKOK, Jurnas.com - Pihak berwenang Thailand mengkonfirmasi secara resmi bahwa flu babi afrika (African Swine Fever/ASF) terdeteksi dalam sampel usap permukaan yang dikumpulkan di rumah jagal di provinsi Nakhon Pathom.

Pihak berwenang meluncurkan penyelidikan selama akhir pekan, setelah berkembangnya spekulasi dalam beberapa pekan terakhir bahwa penyakit itu telah memusnahkan kawanan babi Thailand dan di tengah tuduhan menutup-nutupi.

Dikutip dari Reuters, Direktur jenderal Departemen Pengembangan Peternakan, Sorravis Thaneto mengatakan, satu sampel telah diuji positif ASF dari 309 yang dikumpulkan, termasuk sampel darah dari babi di 10 peternakan dan usapan permukaan di dua rumah jagal di provinsi peternakan babi.

"Kami menemukan satu sampel yang dites positif demam babi Afrika," kata Sorravis pada konferensi pers pada hari Selasa, di mana dia berjanji untuk melacak sumber penyakit itu.

Konfirmasi itu muncul setelah pihak berwenang Thailand selama bertahun-tahun membantah wabah lokal dari penyakit fatal yang melanda Eropa dan Asia dalam beberapa tahun terakhir dan membunuh ratusan juta babi.

Itu juga terjadi beberapa hari setelah Universitas Kasetsart mengatakan laboratoriumnya bulan lalu menemukan penyakit itu pada babi peliharaan yang mati, laporan semacam itu pertama di Thailand.

Pihak berwenang akan mendeklarasikan zona wabah penyakit dalam radius 5 km dari tempat sampel ditemukan, membatasi pergerakan babi, mempertimbangkan untuk memusnahkan hewan yang dicurigai terinfeksi, dan membayar kompensasi ke peternakan yang terkena dampak, kata Sorravis.

Thailand juga akan memberi tahu Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) tentang penemuan resmi penyakit itu, katanya.

Kabinet pada hari Selasa menyetujui 574 juta (US$17,15 juta) sebagai kompensasi untuk peternakan kecil di 56 provinsi di mana babi telah dimusnahkan tahun lalu untuk mencegah demam babi Afrika dan penyakit babi virus lainnya.

Hampir 5.000 peternak belum mendapatkan kompensasi atas lebih dari 159.000 babi yang dimusnahkan antara Maret dan Oktober tahun lalu, kata seorang juru bicara pemerintah.

KEYWORD :

Thailand Virus Flu Babi Afrika ASF African Swine Fever Rumah Jagal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :