Jum'at, 19/04/2024 16:03 WIB

6 Napi Tewas dalam Perkelahian di Penjara Filipina

Perkelahian mematikan terjadi pada hari Senin antara geng-geng saingan di Penjara Kota Caloocan di Wilayah Ibu Kota Nasional.

Aksi kakek cabuli cucu terancam 15 tahun penjara. (Foto : Jurnas/doknet)

MANILA, Jurnas.com - Sebanyak enam narapidana tewas dan 33 terluka dalam perkelahian di sebuah penjara yang penuh sesak di Filipina. Ini merupakan insiden kedua dalam beberapa minggu.

Juru bicara Biro Manajemen Penjara dan Penologi Xavier Solda mengatakan, perkelahian mematikan terjadi pada Senin (10/1) antara geng-geng saingan di Penjara Kota Caloocan di Wilayah Ibu Kota Nasional.

Investigasi sedang berlangsung mengenai penyebab kekerasan yang menurut Solda dimulai sebagai perkelahian antara dua narapidana sebelum yang lain bergabung. Tidak jelas senjata apa yang digunakan.

Solda mengatakan, larangan kunjungan keluarga sejak awal pandemi COVID-19 mungkin menjadi faktor.

"Sudah hampir dua tahun kami tidak melakukan kunjungan fisik di fasilitas kami karena COVID-19, jadi kami tidak dapat mengesampingkan sudut bahwa ini bisa menjadi salah satu alasan mengapa orang lain bergabung dalam pertarungan antara keduanya. PDL (orang yang dirampas kebebasannya)," kata Solda kepada AFP.

"Pengamanan telah ditingkatkan untuk menjaga ketertiban di fasilitas tersebut," tambahnya.

Kekerasan biasa terjadi di penjara-penjara Filipina, di mana infrastruktur yang tidak memadai dan sistem peradilan yang lamban dan terlalu terbebani membuat sel terkadang diisi hingga lima kali kapasitasnya.

Sekitar 1.900 narapidana dijebloskan ke dalam Penjara Kota Caloocan, meskipun dirancang untuk kurang dari 200 orang, kata Solda.

Insiden terbaru terjadi setelah perkelahian di Penjara Bilibid Baru di ibu kota pada 2 Januari yang menyebabkan tiga narapidana tewas dan 14 lainnya luka-luka.

Senjata rakitan dan senjata berbilah digunakan dalam bentrokan di penjara terbesar di negara itu.

KEYWORD :

Filipina Kerusuhan Penjara




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :