Jum'at, 19/04/2024 19:38 WIB

Utusan HAM PBB Desak Hentikan Serangan di Kota Myanmar

Loikaw adalah ibu kota Negara Bagian Kayah di Myanmar timur, yang berbatasan dengan Thailand yang sering mengalami pertempuran sengit antara tentara dan kelompok pemberontak yang menentang kudeta tahun lalu.

Logo PBB (Foto: Beapeacekeeper)

JAKARTA, Jurnas.com - Penyelidik hak asasi manusia PBB Militer Myanmar harus menghentikan serangan di kota Loikaw dan mencabut blokade terhadap mereka yang mencoba melarikan diri. Hal itu disampaikan ketika seorang penduduk yang terguncang menggambarkan penembakan dan serangan udara terus-menerus di daerah itu.

Loikaw adalah ibu kota Negara Bagian Kayah di Myanmar timur, yang berbatasan dengan Thailand yang sering mengalami pertempuran sengit antara tentara dan kelompok pemberontak yang menentang kudeta tahun lalu.

Sejak pekan lalu, militer melancarkan serangan udara dan menembakkan artileri di kota itu, memaksa beberapa ribu penduduk mengungsi, menurut seorang warga dan laporan media.

Dalam sebuah pesan di Twitter, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, Thomas Andrews mengatakan "penguasa militer Min Aung Hlaing harus segera menghentikan serangan udara dan darat yang dilakukan pasukan junta di Loikaw."

"Blokade yang mencegah orang melarikan diri dari daerah itu juga harus dicabut dan bantuan kemanusiaan diizinkan masuk," katanya.

Seorang juru bicara junta militer tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Seorang penduduk di Loikaw mengatakan pertempuran di pinggiran kota membuat sangat sulit untuk melarikan diri. "Saya baru saja mempersiapkan mental bahwa saya mungkin akan mati," kata warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.

Warga mengatakan beberapa orang dengan kendaraan atau sepeda motor berhasil keluar, tetapi banyak orang lain termasuk orang tua atau sakit tidak dapat pergi.

Seorang anggota staf di Shwe Loikaw, sebuah kelompok bantuan di daerah itu, memperkirakan dua pertiga dari populasi berusaha melarikan diri. Portal berita Myanmar Now pada akhir pekan mengutip kelompok pemberontak yang mengatakan empat warga sipil tewas di kota itu.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF), salah satu pasukan oposisi utama di daerah itu, mengatakan anggotanya telah menembak jatuh sebuah helikopter tentara dan menewaskan sekitar 30 tentara di Loikaw. Kemudian dikatakan bahwa delapan tentara lainnya telah tewas di kota Demoso di dekatnya.

Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi klaim tersebut.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih pemenang Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi Februari lalu, memicu protes berbulan-bulan dan tindakan keras berdarah.

Sejak kudeta, lebih dari 1.400 orang telah tewas dan lebih dari 11.000 ditangkap dalam upaya pasukan keamanan untuk meredam protes, menurut penghitungan oleh kelompok hak Asosiasi Bantuan Tahanan Politik.

Militer membantah jumlah korban tewas kelompok itu.

Tidak ada kelompok yang mengeluarkan perkiraan yang dapat diandalkan tentang jumlah orang yang tewas dalam pertempuran antara kelompok pemberontak dan militer.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Utusan HAM PBB Kota Myanmar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :