Selasa, 23/04/2024 17:23 WIB

Pangkalan Militer AS akan Berlakukan Kontrol COVID-19 yang Lebih Ketat

AS setuju melakukan pembatasan yang lebih ketat di tengah kekhawatiran bahwa wabah di pangkalan telah memicu infeksi di komunitas lokal.

Sebuah kendaraan meninggalkan Kamp Hansen Korps Marinir AS, di Kin, prefektur Okinawa, Jepang selatan, pada 5 Januari 2022. Militer AS pada 6 Januari memerintahkan personel yang ditempatkan di Jepang untuk mengenakan masker saat keluar dari pangkalan untuk mengekang penyebaran COVID -19 infeksi. (Foto: Kyodo News via AP)

TOKYO, Jurnas.com - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada Minggu (9/1), Amerika Serikat (AS) telah setuju untuk memberlakukan tindakan COVID-19 yang lebih ketat di pangkalan militernya di Jepang.

Dikutip dari Reuters, AS setuju melakukan pembatasan yang lebih ketat di tengah kekhawatiran bahwa wabah di pangkalan telah memicu infeksi di komunitas lokal.

"Kami telah sepakat dengan AS pada prinsipnya bahwa acara-acara yang tidak perlu harus dikontrol dan dilarang, dan kami sedang mendiskusikan secara spesifik sekarang," kata Kishida selama program debat di lembaga penyiaran publik NHK.

Jepang memperkenalkan kembali pembatasan virus corona di tiga wilayah yang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS, kontrol darurat pertama sejak September. Gubernur daerah meminta tindakan lebih keras setelah melihat lonjakan kasus yang didorong oleh varian Omicron.

Kishida mengatakan Jepang telah mendesak AS untuk mengatasi masalah tersebut pada pertemuan virtual menteri luar negeri dan pertahanan mereka pada hari Jumat dan kesempatan lainnya.

Jepang menghentikan masuknya hampir semua pelancong asing pada akhir November setelah Organisasi Kesehatan Dunia mendaftarkan Omicron sebagai varian kekhawatiran. Tetapi militer AS memindahkan staf masuk dan keluar di bawah rezim pengujian dan karantina yang terpisah.

KEYWORD :

Jepang Amerika Serikat Fumio Kishida




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :