Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid
Jakarta, Jurnas.com - Sejumlah pihak menyuarakan Presidential Threshold 0 persen, alias penghapusan syarat dukungan 20 persen kursi DPR untuk mencalonkan pasangan Capres-Cawapres di Pilpres.
Saat pro kontra terkait usulan PT 0 persen, Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid tampil menghentak publik dengan membongkar adanya "jebakan batman" kalangan pendukung Daulah Khilafah Islamiyah.
Bagi Habib Syakur, presidential threshold 0 persen punya potensi kegaduhan di kalangan masyarakat, bahkan semakin terbuka dan semakin meluas. Bangsa Indonesia dalam bahaya!
"Presidental threshold 0 persen ini banyak mudharatnya (banyak dampak negatifnya), mereka akan menebar banyak fitnah,” kata Habib Syakur kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).
Menurut Habib Syakur, upaya presidential threshold 0 persen sebenarnya menjadi perjuangan dua kubu, yakni kelompok sosialis populis dan islamis populis. Keduanya memiliki target perjuangan sendiri-sendiri di proyek perjuangan presidential threshold ini.
Ini kan ada dua kubu yang ingin PT 0 persen, ada nasionalis populis isinya Rizal Ramli dan kawan-kawan, ada islamis populis isinya Rizieq dan kawan-kawan. Setelah 0 persen goal misalnya, gak mungkin mereka bersatu, konyol lah itu,” ujarnya.
Bagi Habib Syakur, kedua kubu ini sama-sama memiliki misi untuk berkuasa. Sayangnya mereka memiliki isu yang sama saja di dalam situasi saat ini.
Mereka akan memperjuangkan egonya sendiri. Karena kesempatan lebih luas terbuka maka potensi konfliknya jelas lebih besar, fitnah dan adu domba akan semakin lebar. Caci maki dan saling menjatuhkan antar kubu semakin banyak,” tuturnya.
Oleh sebab itu, ketika presidential threshold 0 persen sukses dimenangkan dan berakhir menimbilkan kekacauan nasional, sementara presidential threhold (PT) 20 persen tumbang akibat dinamika yang dibangun saat ini, maka hemat Habib Syakur, kelompok yang paling diuntungkan adalah para pengasong Khilafah tersebut.
Nah, kelompok khilafah ini memanfaatkan situasi ini untuk masuk, mereka akan menyalahkan PT 20 persen dan PT 0 persen. Kalau sudah begini, propaganda pendirian daulah khilafah islamiyah indonesia akan semakin terbuka lebar. Ini yang membahayakan bagi keutuhan NKRI,” pungkasnya.
KEYWORD :Khilafah Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid Presidential Threshold