Jum'at, 26/04/2024 05:05 WIB

China Buka Kembali Kedutaan Besar di Nikaragua

China membuka kembali kedutaan besarnya di Nikaragua, beberapa minggu setelah negara Amerika Tengah itu mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke Beijing.

Carrie Lam (Kiri) dan Xi Jinping saat pelantikan Lam sebagai pemimpin baru Hong Kong (Foto: Xinhua)

Beijing, Jurnas.com - China membuka kembali kedutaan besarnya di Nikaragua, beberapa minggu setelah negara Amerika Tengah itu mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke Beijing.

Dikutip dari AFP pada Sabtu (1/1), perubahan itu merupakan kemenangan politik bagi China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan telah meningkatkan tekanan untuk mengisolasi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri di panggung internasional.

Pengumuman tiga minggu lalu membuat Taiwan hanya memiliki 14 sekutu diplomatik, bahkan ketika Taipei memperkuat hubungan dengan beberapa mitra Barat tidak resmi termasuk Amerika Serikat.

"Anda diterima di Nikaragua kami dengan kepastian bahwa kedua negara memiliki masa depan kesuksesan dan kemenangan dalam hubungan persaudaraan kami," kata Menteri Luar Negeri Nikaragua Denis Moncada dalam upacara pembukaan.

Kedutaan China yang baru akan berada di bawah perintah Yu Bu, yang meresmikannya pada upacara tersebut bersama Moncada dan pejabat lainnya termasuk Laureano Ortega, putra dan penasihat Presiden Daniel Ortega.

Dalam pertemuan virtual dengan Moncada pada Jumat (31/12), Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan Beijing menyambut baik dan menghargai keputusan tepat yang dibuat oleh Nikaragua.

"Semua waktu dan kondisi ada di sana untuk itu terjadi," kata Wang seperti dikutip oleh China Daily.

China telah menghabiskan beberapa dekade mendorong sekutu diplomatik Taiwan yang semakin berkurang untuk beralih pihak, termasuk tiga lainnya di Amerika Latin dalam beberapa tahun terakhir yakni Panama, El Salvador, dan Republik Dominika. Pada 9 Desember, pemerintahan Ortega mengumumkan bahwa Nikaragua mengikutinya.

"Republik Rakyat Tiongkok adalah satu-satunya pemerintah sah yang mewakili seluruh Tiongkok, dan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah Tiongkok," kata Moncada saat itu.

Ortega memerintah Nikaragua dari 1979 hingga 1990. Dia sebelumnya mengubah pengakuan ke China pada tahun 1985 tetapi penggantinya, Violeta Chamorro, mengubahnya kembali lima tahun kemudian.

Pemulihan hubungan dengan China terjadi ketika AS dan Uni Eropa mengintensifkan sanksi terhadap Nikaragua. Ortega memenangkan masa jabatan keempat pada November dalam pemilihan di mana saingan utamanya berada di penjara.

KEYWORD :

Kedutaan Besar Kedubes China Nikaragua Amerika Latin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :