Rabu, 24/04/2024 05:54 WIB

AS dan UE Kutuk Penutupan Pusat HAM Memorial International

Keputusan untuk membungkam Memorial mengikuti berbulan-bulan penindasan yang mendalam dan sistematis di Rusia terhadap pembela hak asasi manusia, media dan jurnalis independen, anggota oposisi politik dan suara-suara kritis, kata negara-negara tersebut.

Sebuah tanda dipajang di pintu masuk kantor Memorial kelompok hak asasi manusia di Moskow, Rusia, 29 Desember 2021. REUTERS/Evgenia Novozhenina

WASHINGTON, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, Australia, Kanada dan Inggris pada hari Jumat mengutuk keputusan pengadilan Rusia untuk menutup kelompok hak asasi manusia tertua di negara itu Memorial dan organisasi saudaranya, Pusat Hak Asasi Manusia Memorial.

"Selama lebih dari tiga dekade, Memorial telah memenuhi peran unik dalam mendokumentasikan kejahatan sejarah dan memulihkan ingatan puluhan juta korban penindasan politik di negara ini untuk anak cucu," kata kedua negara dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan Jumat malam.

Keputusan untuk membungkam Memorial mengikuti berbulan-bulan penindasan yang mendalam dan sistematis di Rusia terhadap pembela hak asasi manusia, media dan jurnalis independen, anggota oposisi politik dan suara-suara kritis, kata negara-negara tersebut.

"Klaim oleh otoritas Rusia bahwa kerja prinsip dan damai Pusat Hak Asasi Manusia Memorial `membenarkan ekstremisme dan terorisme` tidak dapat diterima," kata pernyataan itu. "Pekerjaan memorial tidak pernah lebih dibutuhkan."

Pusat Hak Asasi Manusia Memorial Rusia diperintahkan untuk ditutup oleh pengadilan Moskow pada hari Rabu, sehari setelah organisasi saudaranya kelompok hak asasi manusia tertua di Rusia terpaksa ditutup.

Pusat Hak Asasi Manusia menyimpan daftar individu yang diklasifikasikan sebagai tahanan politik, termasuk kritikus Kremlin Alexei Navalny.

Daftar tersebut termasuk Saksi-Saksi Yehuwa dan Muslim yang dihukum karena terorisme yang menurut Memorial adalah korban "tuduhan yang tidak terbukti berdasarkan bukti palsu karena afiliasi agama mereka."

Pusat tersebut mengoperasikan jaringan kantor di seluruh wilayah Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas Muslim, di mana ia telah mendokumentasikan pelanggaran hak di tempat-tempat seperti Chechnya dan memberikan bantuan hukum dan praktis kepada para korban.

AS, UE, Australia, Kanada, dan Inggris meminta Rusia untuk menegakkan kewajiban dan komitmen hak asasi manusia internasionalnya.

"Rakyat Rusia, seperti orang di mana pun, memiliki hak atas kebebasan berekspresi dan berserikat, termasuk dalam membela hak asasi manusia dan kebebasan fundamental mereka," kata pernyataan itu.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Amerika Serikat Uni Eropa Pusat HAM Memorial International




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :