Jum'at, 19/04/2024 07:56 WIB

Sebut NU Panglima Negara, Habib Kribo: Hentikan Ulah Rizieq Beserta Cecunguknya

jangan biarkan mereka melecehkan.

Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo (foto: tangkap layar)

Jakarta, Jurnas.com - Habib Zein Assegaf alias Habib Kribo kembali membuat pernyataan keras yang menyerang Habib Rizieq Shihab dan para pengikutnya.

Namun kali ini Habib Kribo masuk melalui ungkapan dukungannya kepada Nahdlatul Ulama (NU) di bawah kepemimpinan KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) agar tampil menjadi Panglima NKRI dengan membawa Islam Rahmatan Lil Alamin. Melawan kelompok radikal intoleran yang ditujukannya kepada Habib Rizieq Shihab, Habib Bahar bin Smith, dan kelompoknya.

"Saya suka pandangan dan pemikiran Gus Yahya Staquf. Bagi saya semua tokoh NU angkat jempol. Sebelumnya dipimpin KH. Said Aqil Siradj dua Periode sudah membawa Islam sangat bagus, Islam moderat, Islam teduh. Pokoknya kalau dipimpin NU saya sami’na waato`na. Saya ikutlah," ungkap Habib Kribo di menit-menit awal video di kanal YouTube yang dipunggah pada Jumat (31/12/2021) atau menjelang Tahun Baru 1 Januari 2022.

Selanjutnya mulai bagian yang agak keras, Habib Kribo mengatakan di era Gus Yahya tantangan yang dihadapi adalah kelompok radikal yang mengatasnamakan agama Islam, dan para politikus busuk yang ingin merebut manfaat kekuasaan di negeri ini.

Bagi Habib Kribo, NU diharapkan menjadi benteng negara. Kehadiran NU sangat diharapkan kaum muslim, bahkan oleh non-muslim sekalipun karena semua merasa terayomi oleh NU.

Sebaliknya, Habib Kribo mengingatkan kalau tokoh NU terus diam, maka kelompok radikal yang kecil itu akan punya panggung. Sementara kalau semua diserahkan kepada negara, maka negara akan kesulitan bekerja.

"Maka saya berharap. Ada kebersamaan NU di bawah Gus Yahya Staquf. Sikap tegas menghadapi kelompok radikal ini. Mereka kelompok radikal yang sebenarnya agama digunakan untuk cari duit. Saya yakin Gus Yahya punya keberanian kok. Punya pemikiran yang luas. Bisa membawa perdamaian Indonesia bahkan dunia," jelasnya.

Habib Kribo menegaskan sikapnya yang tak pernah Bragi terhadap pemikiran dan jaran Islam dari NU, karena datang melalui orang-orang yang punya pemikiran Islam yang hebat.

“Bukan kayak Rizieq (Habib Rizieq Sahihab, Red.) Bukan kayak cecunguk-cecunguk ini, (Novel) Bamukmin si ompong, pakai ngatakan mau menyerang PBNU. Ini (Bamukmin) tikus-tikus got bagi saya, cuma pakai surban saja, muka Arab. Bagi saya. Di sini saya berharap Gus Yahya Staquf,” ungkap Habib Kribo dengan nada keras.

"Oh ada satu lagi nih, si kutu busuk Faizal Assegaf. Pakai nyerang mengatakan Gus Yahya punya masalah, hei, anda yang punya masalah. Lho kok anda tuduh NU rasis. Jadi anda Faizal Assegaf tutup mulut. Anda kok sembarangan nyerang Gus Yahya. Padahal anda dan memang kelompok anda yang perlu dikritik karena tenggelam dalam samudera kebodohan,” tandas Habib Kribo.

Tak berhenti sampai di situ, Habib Kribo menilai para kelompok radikal intoleran berani bertingkah karena NU diam kemudian dianggap mendukung. Hal ini membangkitkan keberanian para kelompok radikal yang dimotori Rizieq Shihab (Habib Rizieq Shihab, red).

"Di sini saya minta pada Gus Yahya yang tegaslah. Tunjuk hidung, enggak usah takut demi NKRI, demi kemaslahatan umat Islam, demi citra Islam jangan diobok-obok. Saya akan siap diperintah oleh NU untuk memperjuangkan dan menjaga NKRI, menjaga marwah Islam, dan menjaga marwah NU,” jelasnya.

"Saya akan marah kepada siapa pun yang melecehkan NU. Karena apa? karena NU sudah membuat senyum Rasulallah. Nabi di Arab dilempari, diusir. Tapi di Indonesia yang jauh dari Arab mayoritas muslim, banyak NU dan Muhammadiyah,” papar Habib Kribo.

"Jadi kalau ada cecunguk-cecunguk sok merasa nasab (keturunan) mulia, merasa tinggi dan tak tau diri. Habib Kribo meminta agar NU jangan diam dan jangan dilepaskan negara sendiri.

"Sebab akhirnya negara dilabeli anti-Islam. Seperti Si Martak (Yusuf Martak). Siapa Yusuf Martak usir aja ke Arab membuat gaduh,” tandasnya.

Ia juga meminta Semua ulama NU bersatulah, bersuara lawan kelompok radikal atas nama agama. Kalau semua bersatu dan bersuara bareng mereka (Habib Rizieq Shihab, Red) akan takut.

Tapi kalau didiamkan terus, lanjutnya, mereka merasa petantang-petenteng berani. Semua dituduh kriminalisasi ulama, penista Agama. Mereka yang menuduh itu sebenarnya yang musuh Islam.

"NU harus menjadi pendekar menjadi benteng negara. Kita lawan cecunguk yang lancang, merasa paling Islam. Seperti Rizieq, kemudian yang kayak ondel-ondel satu Si Haikal Hasan, Yusuf Martak, sama si ompong lagi Bamukmin. Ini sudah melecehkan marwah NU,” katanya.

“Saya tidak mengajak mempersekusi mereka, tapi jangan biarkan mereka melecehkan. Hentikan mulutnya,” tandas Habib Kribo.

KEYWORD :

Habib Kribo Habib Rizieq Shihab Bahar bin Smith Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :