Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk melihat pemeriksaan kesehatan calon pengantin di Pondopo Cede, Kabupaten Boyolali, Rabu 29 Desember 2021. (Foto: Supianto/ Jurnas.com))
JAKARTA, Jurnas.com - Program Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin resmi diluncurkan di Pendopo Gede Boyolali, Kabupaten Boyolali, Rabu (29/12).
Program yang digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tersebut, diluncurkan langsung secara virtual Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menjelaskan, Boyolali jadi tempat peluncuran program tersebut karena angka stunting di Kabupaten yang berjuluk Kota Susu itu di bawah 10 persen.
"Lauching kali ini kita di Boyolali karena angka stunting Boyolali bisa menjadi contoh sudah di bawah 10 persen. Saya berharap sekali dari sini bisa menjadi contoh nasional," kata Hasto.
Mantan bupati Kulon Progro itu mengapresiasi Kabupaten Boyolali karena memiliki angka stunting terendah di Jawa Tengah, yakni di bawah 10 persen.
"Kami mengapresiasi Kabupaten Boyolali yang memiliki angka stunting terendah di Jawa Tengah yakni di bawah 10 persen," kata Hasto.
Jawa Tengah sendiri tercatat sebagai provinsi terbesar di Indonesia dengan angka stunting terendah yaitu 20 persen, disusul Jawa Timur 23 persen, dan Jawa Barat sebesar 24 persen.
Di tempat yang sama, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat menyampaikan terima kasih karena Boyolali ditunjuk acara peluncuran pendampingan, konseling, dan pemeriksaan kesehatan bagi para calon pengantin.
"Tentunya saya berterima kasih karena Boyolali ditunjuk ditempati sebagia penyelenggaraan untuk launcing program ini," kata dia kepada Jurnas.com.
Dia menilai program tersebut sebagai upaya percepatan langkah-langkah bersama baik dari kementerian maupun lembaga untuk penanganan penurunan stunting, yang saat ini masih di angka 27,7 persen.
"Kabupaten Boyolali sangat mendukung yang kita laksanakan ini. Harapa kami, Kabupaten Boyolali dalam hitungan tahun demi tahun kasus stutning terus menurun hingga nol stunting," kata dia.
KEYWORD :BKKBN Stunting Boyolali Jawa Tengah Hasto Wardoyo Said Hidayat