Model, aktor dan penyanyi Myanmar Paing Takhon telah dipenjara selama tiga tahun karena mendukung protes pro-demokrasi, kata tim hukumnya (Foto: AFP/STR)
YANGON, Jurnas.com - Seorang aktor, penyanyi, dan model terkemuka Myanmar yang masuk dalam daftar buronan selebritas junta karena mendukung protes pro-demokrasi telah dipenjara selama tiga tahun.
Paing Takhon, 25, seorang bintang di Myanmar dan negara tetangga Thailand, telah aktif dalam protes massa yang mengguncang negara itu setelah kudeta Februari, di rapat umum dan melalui pengikut media sosialnya yang besar.
Dia ditangkap saat penggerebekan fajar di rumah ibunya di Yangon pada bulan April, kata saudara perempuannya, saat junta memburu lebih dari 100 selebritas karena mendukung gerakan tersebut.
"Pada hari Senin, Paing Takhon dipenjara selama tiga tahun dengan kerja paksa, di sebuah pengadilan di Yangon," kata penasihat hukumnya Khin Maung Myint mengatakan kepada AFP.
"Keluarga sangat sedih dengan hukumannya," katanya, seraya menambahkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan banding.
Pada bulan Februari, Paing Takhon, yang memiliki lebih dari satu juta pengikut di Facebook dan Instagram, memposting foto dirinya dalam pakaian olahraga putih dengan megafon, topi keras dan seekor anjing berbulu putih diikat ke dadanya sebagai protes.
"Bantu kami menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan," tulisnya di Instagram.
Paing Takhon juga terkenal di Thailand dan telah muncul di iklan TV dan acara.
Pada bulan Januari, ia mencukur rambutnya dan bergabung sebentar dengan biksu Buddha, mengunggah foto dirinya dalam jubah merah anggur.
Segera setelah kudeta, junta menerbitkan daftar sekitar 120 selebriti yang dicari untuk ditangkap.
Beberapa masih buron.
Pada bulan Mei, ratu kecantikan selebriti Htar Htar Htet memposting foto di Facebook yang menunjukkan dia mengenakan seragam tempur hitam dan membawa senapan serbu. "Waktunya telah tiba untuk melawan," tulis instruktur senam itu.
KEYWORD :Junta Myanmar Paing Takhon Thailand
