Kamis, 25/04/2024 10:43 WIB

Ansy Lema Bangga Minat Anak Muda NTT Menjadi Petani Tinggi

Saya sangat senang apabila ada anak muda yang memiliki semangat berwirausaha di bidang pertanian dengan memanfaatkan lahan yang ada.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema alias Ansy Lema. (Foto: Dok. Gesuri)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema alias Ansy Lema menyoroti perhatian pemerintah terhadap sejumlah krisis yang dihadapi para petani milenial di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Masalah tersebut, dipaparkannya, antara lain, permasalahan krisis air, banyaknya lahan tidur atau tidak termanfaatkan dengan baik, adanya alih fungsi lahan produktif, rendahnya kualitas produk, hingga minimnya kecenderungan generasi muda menjadi petani.

Ansy Lema menegaskan, sejumlah catatan itu merupakan beberapa tantangan besar sektor pertanian di Bumi Flobamora itu.

Dia melanjutkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 mengungkapkan, total petani yang berusia di bawah 25 tahun di NTT hanya 10.527 jiwa, sedangkan petani berusia di atas 45 tahun berjumlah 487.007 jiwa.

Ansy Lema merasa bangga lantaran para anak muda sekarang memiliki minat yang tinggi untuk bertani di NTT. Seperti baru-baru ini saat dirinya menyambangi petani milenial yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Bhinneka, di Oebelo, Kabupaten Kupang, NTT.

Politisi PDIP itu turun langsung memberikan dukungan dan menyemangati para petani milenial karena terkesan dengan kerja keras dan semangat yang ditunjukkan anggota Poktan Bhinneka.

"Saya sangat senang apabila ada anak muda yang memiliki semangat berwirausaha di bidang pertanian dengan memanfaatkan lahan yang ada," kata Ansy Lema dalam keterangan tertulis, Senin (13/12).

Dia menegaskan, semangat, niat dan komitmen untuk mengembangkan usaha pertanian hortikultura dari Poktan Bhinneka yang beranggotakan 10 anak milenial dari berbagai daerah di NTT seperti membawa harapan di tengah krisis petani milenial.

"Kehadiran petani muda sangat diperlukan untuk regenerasi, pembangunan dan peningkatan produktivitas pertanian di NTT," kata Ansy Lema yang dalam kunjungannya turut memberikan tambahan bantuan berupa obat rumput supremo, supretox serta tangki semprot.

Ansy Lema berharap, regenerasi petani harus terus digelorakan sehingga banyak anak-anak muda yang tertarik terjun ke dunia pertanian. Tentunya dengan menyelaraskan inovasi teknologi bidang pertanian sehingga membawa manfaat plus bagi petani milenial ke depan.

Ia menambahkan, dunia pertanian saat ini tidak lagi ditangani secara tradisional, tetapi sangat terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk menghasilkan produk pertanian yang unggul dan berdaya saing.

Dengan begitu, ke depan akan semakin banyak generasi milenial yang tergerak untuk memajukan sektor pertanian di NTT. Apalagi, sektor pertanian terbukti menjadi salah satu sektor yang berdaya tahan selama masa pandemi Covid-19 ini.

Pada 17 Oktober 2021 lalu, Ansy Lema mendapat pesan dari salah satu anggota Poktan Bhinneka yang sedang menggarap lahan seluas 130 are dan mengebor air. Poktan Bhinneka memiliki semangat yang kuat untuk menggarap lahan bahkan siap ditanami, namun justru mengalami kekurangan modal untuk membeli benih pare dan tomat.

Ia merasa yang terkesan dengan semangat mereka kemudian menggelontorkan bantuan berupa benih tomat dan pare. Ansy Lema tak lupa memberikan pesan kepada anggota Poktan Bhinneka, bahwa wajah baru pertanian NTT yang modern, mandiri, produktif, dan berkelanjutan ada pada generasi muda.

"Bertani itu pilihan. Maka menjadi petani yang sukses harus penuh perjuangan. Menjadi petani tidak boleh berkecil hati. Dalam meraih kesuksesan, hal terpenting adalah keuletan dan militansi," pesan Ansy Lema.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi IV Ansy Lema Petani Nusa Tenggara Timur milenial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :