Sabtu, 20/04/2024 04:00 WIB

Bersama Peternak Lampung, Kementan Panen Pedet Hasil Inseminasi Buatan

Kegiatan panen pedet sebagai momentum menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki dalam mendorong pembangunan peternakan nasional, yang berdampak langsung pada kesejahteraan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo pada acara panen pedet dan peluncuran 100.000 ekor Belgian Blue di Lapangan Merdeka, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Rabu (8/12).

LAMPUNG, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama peternak melakukan panen pedet hasil inseminasi buatan (IB) sekaligus meluncurkan program kelahiran 100.000 ekor Belgian Blue di Lampung.

Syahrul mengatakan, kegiatan panen pedet sebagai momentum menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki dalam mendorong pembangunan peternakan nasional, yang berdampak langsung pada kesejahteraan serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kegiatan panen pedet sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi seluruh insan peternak yang telah berupaya keras bagi pembangunan peternakan yang terus bertumbuh meskipun di tengah situasi yang sulit masa pendemi COVID-19," kata Syahrul pada acara tersebut.

Dia menjelaskan, panen pedet merupakan hasil IB program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) sebagai wujud langkah nyata pemerintah bersama masyarakat mengakselerasi pertumbuhan populasi dan peningkatan produksi daging sapi dan kerbau di dalam negeri.

"Tentunya ini sesuai arahan Bapak Presiden Jokowi bahwa kita harus bisa cukupi kebutuhan pangan dari produksi sendiri," kata dia.

Capaian kinerja Sikomandan sampai dengan 5 Desember 2021 yang telah dilaporkan melalui iSIKHNAS, dengan angka kebuntingan 2,24 juta ekor dan angka kelahiran pedet sebanyak 2,17 juta ekor. Tercatat sejak 2017-2020 melalui kegiatan Optimalisasi Reproduksi tercatat kelahiran pedet telah menghasilkan 8,3 juta ekor.

Selain Sikomandan, upaya mendongkrak peningkatan produksi daging sapi di dalam negeri juga dilakukan pengembangan jenis sapi unggul baru seperti Belgian Blue, Wagyu, Galacian Blonde di beberapa wilayah terpilih.

"Pengembangan Belgian Blue harus didukung bersama dan dikoordinasikan dengan baik sampai tingkat pelaksanaan di lapangan," kata mantan gubernur Sulawesi Selatan itu.

Kementan mencatat, telah mendistribusikan semen beku untuk pengembangan Belgian Blue sebanyak 32.760 dosis dengan kelahiran sebanyak 1.092 ekor, dari hasil transfer embrio (TE) dan Inseminasi Buatan di sembilan provinsi.

Kesembilan provinsi itu yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara dan Papua. "Kami mentargetkan kelahiran Belgian Blue melalui IB sebanyak 100.000 ekor di tahun 2024," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan subsektor peternakan berperan penting dalam penyediaan protein hewani dan permintaan produk peternakan meningkat dari tahun ke tahun semakin membaiknya kesadaran gizi masyarakat.

Dia menyebutkan Provinsi Lampung pada 2021 mendapatkan alokasi target akseptor ternak sapi/kerbau sebanyak 151.218 ekor sebanyak 287.799 ekor atau 190, 32 persen.

Realisasi kebuntingan sebanyak 175.472 ekor atau 206,9 persen dari target 84.812 ekor. Sedangkan realisasi kelahiran sebanyak 128 774 ekor atau mencapai 155,56% dari target 82.780 ekor.

"Kami terus mengoptimalkan kinerja peternakan untuk menciptakan kekuatan ekonomi masyarakat berbasis peternakan," ujar dia.

Sedangkan dalam pengembangan Belgian Blue sampai akhir November 2021, Provinsi Lampung berkontribusi sebagai salah satu provinsi dengan kelahiran Belgian Blue terbanyak, yaitu sebanyak 460 ekor, dan jenis wagyu sebanyak 592 ekor yang tersebar di 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.

Pada panen pedet, Syahrul menyaksikan penyerahan Mock Up Kredit Usaha Rakyat (KUR) Sub Sektor Peternakan dari Perbankan kepada 5 (lima) Peternak dengan total nilai 1,3 Milyar dan Penandatangan MoU antara BRI dengan Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Lampung.

Selain itu, Syahrul juga memberikan penghargaan kepada Provinsi yang sudah memberikan kontribusi bagi peningkatan populasi melalui kelahiran pedet terbanyak, yaitu Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat.

"Kami optimis dengan menggeliatnya usaha pertanian termasuk di dalamnya peternakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Indonesia yang sebagian besar tinggal di pedesaan," pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyampaikan kegiatan panen pedet sebagai bukti nyata komitmen Kementan dalam mewujudkan kemandirian pangan asal ternak dan meningkatkan kesejahteraan peternak.

"Kami terus berupaya melakukan kegiatan Sikomandan secara berkelanjutkan untuk peningkatan populasi sapi dan kerbau dalam negeri," kata Nasrullah.

KEYWORD :

Peternak Lampung Panen Pedet Inseminasi Buatan Belgian Blue Sikomandan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :