Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan G7 (Foto: Toby Melville/Pool/Reuters)
Sydney, Jurnas.com - Australia dan Inggris menyusul Amerika Serikat dalam deretan negara yang memboikot Olimpiade Musim Dingin di Beijing, di saat negara sekutu lainnya juga mempertimbangkan langkah serupa untuk memprotes pelanggaran HAM China.
AS dipastikan memboikot Olimpiade Beijing yang bakal digelar Februari mendatang, dengan alasan kekejaman hak asasi manusia China.
China membalas dengan mengatakan Washington akan "membayar harga" untuk keputusannya, dan memperingatkan tindakan balasan sebagai tanggapan.
"Akan ada boikot diplomatik secara efektif terhadap Olimpiade Musim Dingin di Beijing, tidak ada menteri yang diharapkan hadir dan tidak ada pejabat," ungkap Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikutip dari Reuters pada Rabu (8/12).
"Saya tidak berpikir bahwa boikot olahraga masuk akal dan itu tetap menjadi kebijakan pemerintah," tambahnya. Johnson memastikan atlet Inggris masih akan bersaing.
Rusia Sebut Amerika Serikat Munafik
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut keputusan boikot dilakukan untuk memperjuangkan pembukaan kembali saluran diplomatik dengan China, guna membahas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, dan langkah Beijing melawan impor Australia.
Mengumumkan rencana tersebut, Morrison mengatakan Beijing belum menanggapi beberapa masalah yang diangkat oleh Canberra, termasuk tuduhan pelanggaran HAM.
Ngeri, Kapal Induk China Lintasi Selat Taiwan
"Jadi tidak mengherankan karena itu pejabat pemerintah Australia tidak akan pergi ke China untuk Olimpiade itu," kata Morrison kepada wartawan di Sydney. Namun atlet Australia akan hadir.
KEYWORD :Australia Inggris Amerika Serikat Olimpiade Musim Dingin China Pelanggaran HAM