Jum'at, 19/04/2024 13:25 WIB

Perhelatan G20 Momen Penting Bagi Indonesia

Presidensi G20 menunjukkan tingkat resiliensi dan daya tahan Indonesia di tengah pandemi, sekaligus mempromosikan komitmen dan potensi Indonesia dalam mempraktekkan kepemimpinan global.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra. (Foto: Kemenkeu)

Jakarta, Jurnas.com - Penyelenggaraan rangkaian pertemuan G20 di Indonesia akan memancing fokus perhatian dunia kepada Indonesia. Momen tersebut akan dimanfaatkan Indonesia untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai kepada para delegasi yang hadir dari berbagai penjuru dunia.

“Sebagai gambaran, satu pertemuan menteri itu kira-kira hadir hampir 800 orang. Kita gunakan untuk showcasing. Misalnya pariwisata di Jakarta, di Bali, atau di kota-kota lain. Itu juga sangat baik untuk mengaktifkan kegiatan-kegiatan pariwisata yang sudah ada,” ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra.

Presidensi G20 menunjukkan tingkat resiliensi dan daya tahan Indonesia di tengah pandemi, sekaligus mempromosikan komitmen dan potensi Indonesia dalam mempraktekkan kepemimpinan global. Dengan adanya perhelatan G20 tersebut, harapannya mampu memberi dampak pada tingkat konsumsi dan investasi di Indonesia.

“Memang belum semuanya secara spesifik diukur. Mudah-mudahan konsumsi domestik mendapatkan kontribusi positif dari kehadiran dari pertemuan G20. Termasuk juga masalah investasi dari beberapa project yang ada di Indonesia,” kata Wempi.

Selaku tuan rumah Presidensi G20, Indonesia mendapat kesempatan untuk mengorkestrasi agenda pembahasan agar mendukung pemulihan ekonomi, baik di Indonesia maupun dunia. "Untuk Presidensi G20, dalam pendekatan penyelenggaraan selalu ada dua track. Ada pendekatan Sherpa dan ada pendekatan Finance," ujar Wempi.

Wempi menjelaskan koordinasi Jalur Sherpa dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan didukung Kementerian Luar Negeri. Sedangkan Finance Track atau Jalur Keuangan dikoordinasikan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.

“Isu di sherpa track adalah isu-isu yang sangat wide, misalnya di bidang energi, kemanusiaan, antikorupsi, women empowerment, dan lain-lain. Sedangkan di finance track, itu lebih pada fiskal dan moneter. Pembahasan finance track dilakukan mulai dari tingkat Kelompok Kerja (Working Group), hingga tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral,” kata Wempi.

Indonesia akan memanfaatkan sebaik mungkin penyelenggaraan Presidensi G20 ini agar tak hanya mampu mendukung pemulihan ekonomi global, tetapi juga memberi nilai tambah bagi pemulihan domestik dan aktivitias ekonomi masyarakat.

KEYWORD :

Wenpi Saputra Presidensi G20 Ekonomi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :