Rabu, 24/04/2024 14:13 WIB

Masyarakat Esrotnamba Menangis Didatangi Bupati Kaimana Freddy Thie

Kedatangan Bupati Freddy Thie bagai mimpi di siang bolong bagi masyarakat Esrotnamba yang selama ini hidup terisolir dan jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Sebab, selama ini, mereka tidak pernah kedatangan pejabat Pemerintah Daerah mengingat medan yang harus ditempuh membutuhkan waktu dan tenaga yang begitu besar.

Bupati Kainama, Freddy Thie saat mengunjungi Kampung Esrotnamba, Kaimana, Papua Barat. (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Masyarakat Kampung Esrotnamba, Kaimana, Papua Barat, tidak mampu menahan tetesan air mata mereka dikala kedatangan Bupati Kaimana, Freddy Thie bersama rombongan.

Menggunakan pesawat Amfibi milik Mission Aviation Fellowship (MAF), Freddy ditemani Kapolres Kaimana AKBP I Ketut Widiarta dan Kadis PUPR Kaimana Viktor Klau mendarat di Danau Esrotnamba, baru - baru ini.

Kedatangan Bupati Freddy Thie bagai mimpi di siang bolong bagi masyarakat Esrotnamba yang selama ini hidup terisolir dan jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Sebab, selama ini, mereka tidak pernah kedatangan pejabat Pemerintah Daerah mengingat medan yang harus ditempuh membutuhkan waktu dan tenaga yang begitu besar.

"Terimakasih Pak Bupati. Terimakasih banyak atas kunjungan Bapak ke Esrotnamba. Kami tak tau harus berkata apa dan meminta apa. Tapi kedatangan Bapak ke sini sudah menjadi berkat buat kami yang sangat jarang melihat wajah kota," kata seorang Tetua di Kampung Esrotnamba sambil menyuguhkan Sirih-Pinang sebagai sambutan adat kepada Freddy dan rombongan.

Tetua tersebut tampak meneteskan air mata. Demikian juga masyarakat yang menyambut kedatangan Freddy. Alunan lagu daerah dan gerak tari tradisional tak berhenti dimainkan sebagai wujud penghormatan kepada tamu dan rasa bahagia yang menyelimuti hati.

Sebagai informasi, Kampung Esrotnamba adalah sebuah perkampungan yang terletak di pesisir danau di tengah hutan pedalaman Kabupaten Kaimana. Kampung ini dihuni 32 Kepala Keluarga (KK) yang sebelumnya hidup secara nomaden di pedalaman Papua Barat. Pemerintah setempat kemudian meminta mereka untuk hidup menetap dan menjadi komunitas masyarakat sendiri di pinggiran Danau Esrotnamba yang letaknya tidak jauh dari Danau Kamaka di Kampung Lobo, Distrik Kaimana.

Selain menggunakan pesawat Amfibi, untuk tiba di Kampung ini juga dapat melalui jalur laut dengan menggunakan Long Boat dari Kota Kaimana ke Kampung Lumira kurang lebih 3 jam. Dilanjutkan dengan Mendayung Sampan ke Danau Pertama kurang lebih 2 jam. Kemudian dilanjutkan lagi dengan Jalan Kaki ke Danau Kedua kurang lebih 3 jam. Lalu dilanjutkan kembali ke perkampungan warga di pesisir Danau Esrotnamba dengan berjalan kaki sekitar 3 jam.

Danau Esrotnamba dihiasi dengan ratusan pulau karang yang eksosis di tengahnya. Air yang dangkal dan jernih menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan air tawar. Hutan yang asri menjadi tempat berteduh bagi burung-burung indah endemik Papua Barat. Sepanjang hari, telinga akan dimanjakan oleh kicauan berbagai jenis burung ini.

Kedatangan Bupati Freddy dan rombongan ke Kampung Esrotnamba bukan dengan tangan kosong. Seperti biasanya, Ia selalu membawa Bahan Makanan untuk masyarakat kampung yang dikunjunginya. Selain itu, Pria berdarah Tionghoa ini juga membawa Pakaian anak-anak dan orang dewasa, serta obat-obatan untuk masyarakat di Kampung Esrotnamba.

"Bagaimana pun keadaan mereka, mereka adalah masyarakat Kabupaten Kaimana. Dan sudah menjadi tanggung jawab Saya sebagai Kepala Daerah untuk memperhatikan serta memperlakukan mereka seperti masyarakat Kaimana yang tinggal di Kota. Pemerintahan yang berkeadilan harus menjadi dasar kita memimpin Kaimana," tutur Freddy.

Ayah dengan empat anak ini (2 perempuan dan 2 Laki-laki) mengatakan akan berupaya semampunya untuk membuka akses menuju  Kampung Esrotnamba. Ini diperlukan agar masyarakat dapat dengan mudah menjalani mobilitas dari Kota ke Esrotnamba dan begitu juga sebaliknya. Dia bahkan mencanangkan menjadikan Kampung Esrotnamba sebagai salahsatu destinasi wisata unggulan di Kota Senja Kaimana.

"Keindahan dan Eksotisme Esrotnamba akan mengalahkan Raja Ampat. Kalau Raja Ampat itu yang dijual sama saja dengan Teluk Triton, yaitu gugusan pulau karang di tengah lautan. Bahkan Triton jauh lebih bagus. Tapi, mereka tidak punya Gugusan Pulau Karang di tengah danau seperti Esrotnamba. Inilah keunggulan Kaimana dibandingkan dengan Raja Ampat," tegas Freddy.

Bupati Freddy bersama rombongan mestinya kembali ke Kota Kaimana pada sore hari di hari yang sama. Namun, hujan deras yang mengguyur sepanjang hari memaksa mereka untuk bermalam di Esrotnamba, mengingat Pesawat Amfibi yang membawa mereka tak dapat melakukan takeoff di tengah cuaca yang buruk.

Malam itu dimanfaatkan Bupati Freddy dan rombongan untuk bercengkrama dengan masyarakat yang telah lama merindukan kehadiran pemimpinnya. Sepanjang malam mereka berbicara, saling bertukar informasi, bahkan canda tawa tak luput dari interaksi mereka.

Sementara itu, masyarakat lain, baik Laki-laki maupun perempuan, secara bergantian tak henti-hentinya menghibur mereka dengan tarian tradisional. Guyuran hujan dan udara yang dingin, sedikitpun tidak mengganggu kehangatan mereka malam itu. Hingga pada esok paginya, Freddy dan rombongan harus kembali ke Kota.

"Masyarakat Esrotnamba luar biasa. Sampai pagi buta pun kita terus dihibur dengan tarian tradisional. Saya sangat terharu bisa berada di tengah-tengah mereka. Dan Saya pastikan, Saya akan sering berkunjung ke Esrotnamba, melayani mereka, dan memberikan perhatian untuk mereka," kata Freddy.

KEYWORD :

Bupati Kainama Freddy Thie Kampung Esrotnamba Papua Barat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :