Rabu, 24/04/2024 02:22 WIB

Renstra Pengembangan B40, Salah Satunya Bensin Sawit Rakyat

Beberapa strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain melalui pengembangan green diesel melalui co-processing di kilang Pertamina (RU II Dumai) pada tahun 2022

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah melalui Kementerian ESDM, tengah menyusun rencana strategi (renstra) pengembangan B40 dengan menerapkan bahan bakar hijau.

Hal tersebut diutarakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, dalam sebuah webinar di Jakarta, Selasa (30/11).

“Beberapa strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain melalui pengembangan green diesel melalui co-processing di kilang Pertamina (RU II Dumai) pada tahun 2022,” ujar Arifin.

Pertamina disebut juga, akan membangun dua standalone biorefinery, di Cilacap, Jawa Tengah, pada tahun 2022 dan Plaju Sumatera Selatan, di tahun 2024. Kedua kilang tersebut akan memproduksi green diesel dan green avtur, dengan bahan baku 100 persen minyak nabati.

Kemudian, Kementerian ESDM akan mengembangkan bensin hijau berbasis sawit atau green gasoline yang dikenal dengan proyek Bensin Sawit Rakyat yang melibatkan smallholders dan koperasi di Musi Banyuasin.

“Saat ini, sedang disiapkan percobaan pilot demonstration plan yang terus dicoba di Bandung. Ini nanti akan menghasilkan unit-unit kecil yang kita harapkan bisa dipakai di daerah-daerah di mana daerah-daerah tersebut akan mandiri energi dengan menggunakan bahan baku sawit masyarakat,” kata Arifin.

Selain itu, ia menyampaikan bahwa pemerintah kini telah menerapkan kebijakan mandatori B30 sebagai upaya menyetop impor Bahan Bakar Minyak (BMM) di tahun 2027 mendatang. Sehingga, Indonesia dapat menghemat devisa serta dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui mandatori Bahan Bakar Nabati (BBN).

Lebih lanjut, dikatakan implementasi biodesel di Indonesia telah berjalan sukses selama 15 tahun dan menjadikan negara ini sebagai pionir dalam pemanfaatan biodesel dengan blending rate 30 persen.

Beberapa waktu yang lalu, pemerintah disebut berhasil dalam uji coba penerbangan perdana pesawat CN 235-220 Flying Test Bed (FTB) yang menggunakan bioavtur dari Bandung ke Jakarta dan sebaliknya.

“Ternyata, hasilnya cukup memuaskan sehingga kita harus bisa tingkatkan. Ada sektor baru yang akan kita bangun dengan memanfaatkan keunggulan alam kita, apakah bioavtur kita nanti akan bisa masuk pasar internasional,” ujar Arifin

KEYWORD :

Arifin Tasrif B40 Bahan Bakar Hijau




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :