Kamis, 25/04/2024 02:29 WIB

China Minta Didi Keluar dari Bursa Saham AS

Regulator China meminta eksekutif perusahaan transportasi online raksasa, Didi Global Inc, untuk menyusun rencana delisting dari New York Stock Exchange, di tengah kekhawatiran tentang keamanan data.

Platform Didi dari China (Foto: Reuters)

Shanghai, Jurnas.com - Regulator China meminta eksekutif perusahaan transportasi online raksasa, Didi Global Inc, untuk menyusun rencana delisting dari New York Stock Exchange, di tengah kekhawatiran tentang keamanan data.

Pengawas teknologi China ingin manajemen mengeluarkan perusahaan itu dari bursa AS, mengingat adanya risiko kebocoran data sensitif, menurut laporan Reuters pada Jumat (26/11).

Diketahui, saham investor Didi, SoftBank Group Corp dan Tencent Holdings masing-masing turun lebih dari 5 persen dan 3,1 persen menyusul laporan tersebut.

Proposal yang sedang dipertimbangkan termasuk privatisasi langsung atau float saham di Hong Kong, diikuti oleh delisting dari Amerika Serikat.

Jika privatisasi berlanjut, pemegang saham kemungkinan akan ditawari setidaknya US$14 per saham harga penawaran umum perdana, karena penawaran yang lebih rendah segera setelah IPO Juni dapat memicu tuntutan hukum atau perlawanan pemegang saham.

Pada sesi penutupan Rabu lalu, saham Didi jatuh 42 persen menjadi US$8,11 sejak go public pada Juni silam.

Perusahaan itu bertabrakan dengan otoritas China ketika terus maju dengan listing di New York, meskipun regulator mendesaknya untuk menunda sementara tinjauan keamanan siber terhadap praktik datanya dilakukan.

KEYWORD :

Platform Didi Ojek Online China Bursa Saham Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :