Sabtu, 20/04/2024 17:25 WIB

Industri

Prototipe Kendaraan Pedesaan Bisa Dikerjakan Sekelas Bengkel

Prototipe kendaraan pedesaan rancangan anak bangsa yang tengah dikembangkan Kementerian Perindustrian RI dikabarkan dapat dikerjakan sekelas bengkel di desa.

Ilustrasi Kendaraan Pedesaan / Yogi

Jakarta – Prototipe kendaraan pedesaan rancangan anak bangsa yang tengah dikembangkan Kementerian Perindustrian RI dikabarkan dapat dikerjakan sekelas bengkel di desa.

Prototipe ini rencananya akan selesai pada tahun 2017 mendatang dan diharapkan dapat mendorong kegiatan ekonomi di pedesaan, termasuk bagi sektor industri kecil dan menengah.

“Saat ini masih dalam tahap desain, modelnya seperti pikap, roda empat dan belakangnya bisa diubah-ubah sesuai aktivitasnya. Untuk variannya akan mengikuti kontur pedesaan masing-masing. Tahun depan prototipenya sudah bisa rampung,” papar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya di Jakarta, baru-baru ini.

Nantinya, Kemenperin juga akan memberlakukan standar produk serta transfer teknologi kepada para peminat yang ingin membuat mobil desa tersebut.

“Prototipenya boleh dipergunakan siapa saja yang mau memasarkan dan memproduksi mobil kecil ini karena bisa dikerjakan sekelas bengkel di desa,” katanya.

Dalam proses produksinya, kendaraan yang dikembangkan oleh anak bangsa ini ditargetkan bisa mencapai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hingga mencapai 90 persen, kecuali untuk bagian mesin akan menggandeng perusahaan yang sudah andal.

“Untuk critical equipment seperti mesin dan axle, ada salah satu produsennya,” papar Airlangga.

Peluang pasar atas kendaraan pedesaaan di segmen 1.000 cc ini diyakini Kemenperin masih sangat terbuka lebar, bahkan beberapa agen pemegang merek (APM) telah menyambut baik kehadiran mobil pedesaan tersebut.

“Respons mereka positif. Malah kalau rupiah stabil kami perkirakan harga jualnya di bawah Rp100 juta,” lanjut Airlangga.

Untuk pelaksanaannya, Kemenperin bersama sejumlah pelaku industri otomotif dan akademisi berkomitmen untuk mempercepat pengembangan kendaraan pedesaan. Adapun kesepakatan itu dituangkan dalam penandatanganan MoU antara Kemenperin dengan Institut Otomotif Indonesia (IOI) dan 22 perguruan tinggi dalam upaya penguatan industri kecil dan menengah di sektor otomotif, peningkatan kapasitas SDM industri otomotif serta pengembangan kendaraan pedesaan.

Presiden IOI, I Made Dana M. Tangkas mengatakan, pihaknya mempunyai tugas untuk menyinergikan dan mengoptimalkan peran sejumlah lembaga yang telah ada di Indonesia untuk memperkuat daya saing industri otomotif Tanah Air.

“Kami memiliki tiga tugas utama, pertama sertifikasi kompetensi, kemudian pengembangan IKM dan kendaraan pedesaan,” ujarnya.

Lebih lanjut Made menuturkan, sebanyak 1,3 juta tenaga kerja industri kendaraan roda empat di Indonesia kini perlu mendapatkan sertifikasi. Hal ini penting dalam melindungi tenaga kerja industri otomotif nasional di era globalisasi seperti sekarang.

Dalam pengembangan IKM, IOI kini sedang menyusun program untuk membina sejumlah industri komponen di Ceper dan Tegal, Jawa Tengah. Dan melalui peningkatan kapasitas IKM tersebut diharapkan produk yang dihasilkan lebih berdaya saing di pasar otomotif nasional. [yog]

 

 

KEYWORD :

Kemenperin Kendaraan Pedesaan Mobil Nasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :