Rabu, 24/04/2024 22:59 WIB

Israel Siap Tingkatkan Konfrontasi dengan Iran

Negosiasi tidak langsung akan dimulai pada 29 November mendatang terkait upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett (kedua dari kanan) berbicara pada pertemuan kabinet mingguan di Kementerian Luar Negeri di Yerusalem pada 8 Agustus 2021. [RONEN ZVULUN/POOL/AFP via

Yerusalem, Jurnas.com - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengisyaratkan kesiapan negaranya untuk meningkatkan konfrontasi dengan Iran. Dia menegaskan kembali bahwa Israel tidak akan terikat oleh kesepakatan nuklir baru Iran.

Negosiasi tidak langsung akan dimulai pada 29 November mendatang terkait upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Iran, yang menyangkal membangun dan memiliki senjata nuklir, sejak keluarnya AS dari kesepakatan, melanggar kesepakatan dengan pengayaan uranium yang diperluas.

Adapun Bennett, yang mengambil alih kekuasaan pada Juni, menggambarkan Iran dalam pidatonya sebagai "tahap paling maju dari program nuklirnya".

"Kami menghadapi masa-masa yang rumit. Ada kemungkinan bahwa akan ada perselisihan dengan teman-teman terbaik kami," kata Bennett dikutip dari Reuters pada Selasa (23/11).

"Bagaimanapun, bahkan jika ada kesepakatan kembali, Israel tentu saja bukan pihak dalam kesepakatan itu dan Israel tidak diwajibkan oleh kesepakatan itu," sambung dia.

Bennett menyuarakan frustrasi dengan apa yang dia gambarkan sebagai bentrokan skala kecil, antara pasukan Israel dengan sekutu gerilya Iran.

"Iran telah mengepung Israel dengan rudal sementara mereka duduk dengan aman di Teheran," katanya. "Mengejar teroris yang dikirim oleh Pasukan Qods (rahasia Iran) tidak membuahkan hasil lagi. Kita harus mencari petugas operator," ujar dia.

KEYWORD :

Israel Iran Naftali Bennett Kesepakatan Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :