Jum'at, 19/04/2024 09:05 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, Wagub Kuningan-Kementan Dorong Regenerasi Petani Kuningan

Ridho menilai program IPDMIP memberikan stimulus yang besar terhadap peningkatan kapasitas SDM pertanian Kabupaten Kuninga

Kegitan sekolah lapang. (Foto: Ist)

KUNINGAN, Jurnas.com - Wakil Bupati Kuningan, HM Ridho Suganda mendorong regenerasi petani untuk memperkuat ketahanan pangan. Generasi muda Kabupaten Kuningan harus menyadari bahwa daerahnya memiliki lahan pertanian yang luas dan potensial.

"Kabupaten Kuningan merupakan salah satu daerah dengan stok pangan melimpah. Daerah yang diandalkan dalam ketahanan pangan negara. Kami minta para petani dapat mengolah dan memanfaatkan lahan pertaniannya secara optimal," kata Ridho dalam keterangannya.

Ridho menyebutkan, banyak kota/kabupaten di sebelah Kuningan ini sangat mengandalkan hasil pertanian dari Kabupaten Kuningan.

"Mereka bisa menikmati hasil pertanian kita, kalau kita berproduksi dengan baik. Dan juga, mereka bisa mempunyai keuntungan karena petani Kuningannya masih bisa terus bertani," lanjutnya.

Ridho mengatakan, berprofesi sebagai petani harus menjadi sebuah kebanggaan. Pasalnya, petanilah yang menjadi poros utama negara ini. Maka dari itu, para petani harus menularkan kemampuan bertaninya kepada para pemuda, supaya regenerasi petani terus berlanjut.

"Menjadi petani saat ini harus dijadikan kebanggan kita dalam melakukan sebuah profesi. Ini harus ditularkan kepada seluruh anak-anak muda," ujar Ridho.

"Nah, kira-kira apa yang harus kita lakukan dari pihak pemerintah dengan masukan dari penyuluh dan bapak/ibu petani. Apa yang harus kita sampaikan ke para pemuda, supaya membuat pemikiran mereka ternyata jadi petani itu adalah profesi yang menjanjikan," sambungnya.

Ridho menilai program IPDMIP memberikan stimulus yang besar terhadap peningkatan kapasitas SDM pertanian Kabupaten Kuningan. "Terbukti setelah tiga tahun berjalan, ribuan pertanian terbantu dengan program-program IPDMIP," jelas Ridho.

Dia optimis dalam beberap tahun ke depan, pertanian Indoensia semakin maju khususnya Kabupaten Kuningan yang notabene salah satu lumbung pangan di Jawa Barat. "Swasembada Pangan, ekspor, dan kesejahteraan petani harus terus kita realisasikan," kata Ridho.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa  sektor pertanian sangat menjanjikan. Terbukti di Indonesia yang tidak kena resesi dampak COVID-19 19 adalah sektor pertanian.

"Maka dari itu pertanian kita harus kembangkan dengan kuat, apalagi pertanian adalah sektor yang tidak membuat masyarakat miskin," tegas Syahrul.

Syahrul mengatakan,  pada masa pandemi COVID-19 ini, pertanian merupakan sektor yang tangguh bahkan menjadi satu-satunya sektor yang selamatkan perekonomian nasional. Karena itu, panen padi ini menjadi pembuktian dalam tantangan apapun, pertanian selalu berproduksi.

"Pada kuartal II-2020 ini, BPS mencatat ada dua sektor yang pertumbuhan PDB-nya positif atau berkontribusi terhadap PDB nasional, yaitu pertanian dan telekomunikasi," kata SYL.

"Sektor pertanian paling tinggi kontribusinya yakni 16,24 persen, sementara telekomunikasi hanya 1,29 persen. Ini adalah bukti sektor pertanian tidak terkena dampak akibat tantangan apapun sehingga kita harus bersinergi memperkuatnya ke depan," lanjutnya.

Perlu diketahui, BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) tercatat sebesar 100,09 persen pada Juli 2020, sehingga naik 0,49 persen dibanding NTP Juni 99,6 persen, dan Mei 2020 hanya 99,47. Begitu pun dengan ekspor, sektor pertanian mampu menyumbang 2,54 persen secara nasional senilai USD 0,35 miliar.

Pada saat sektor lain mengalami penurunan, ekspor pertanian pada Juli 2020, justru meningkat 24,1 persen dibandingkan Juni, dan 11,17 persen dibandingkan Juli 2019.

"Semua ini pastinya karena kerja keras kita semua, karena jerih payah petani yang selalu tak berhenti menanam, para aparat yang selalu setia mengawal dan mendampingi. Dan saya ingin sinergi ini terus berjalan," tandasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, program IPDMIP menjadi salah satu cara meningkatkan produktivitas pertanian. Khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya kesehatan petani bisa meningkat.

Menurutnya, IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. "Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” jelas Dedi.

Dedi juga mengingatkan, sektor pertanian adalah emas 100 karat. Menjanjikan dan tak pernah ingkar janji sehingga sangat prospektif untuk digeluti. "Terutama para pemuda dan milenial. Kita gerakan pertanian Indonesia, masa depan pertanian kita ada pada mereka," pungkasnya

KEYWORD :

Kuningan Pandemi COVID-19 IPDMIP Ketahanan Pangan Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :