Jum'at, 19/04/2024 08:34 WIB

Balitbangtan Pamer Irigasi Otomatis Berbasis IoT di Food Estate Wonosobo

Irigasi otomatis ini dikembangkan oleh Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) dengan menerapkan pendekatan yang ramah lingkungan.

Irigasi otomatis. (Foto: Ist)

WONOSOBO, Jurnas.com - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan),  Kementerian Pertanian (Kementan) mengenalkan teknologi irigasi otomatis berbasis sistem pakar atau internet of things (Iot) untuk food estate berbasis hortikultura di Desa Lamuk, Wonosobo, Jawa Tengah.

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry mengungkapkan, irigasi otomatis ini dikembangkan oleh Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) dengan menerapkan pendekatan yang ramah lingkungan.

"Ini merupakan model irigasi presisi hemat air dan ramah lingkungan dengan menggunakan energi matahari untuk mendukung adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim," kata Fadjry di kawasan kick-off Food Estate Wonosobo pada Kamis (18/11).

Perangkat irigasi otomatis ini terkoneksi dengan smartphone, sehingga pemberian air kepada tanaman dapat lebih terkontrol sesuai kebutuhan tanaman dan lebih hemat air.

Selain itu, perangkat juga dilengkapi dengan CCTV untuk memantau pertumbuhan tanaman dan status serangan hama dan penyakit tanaman (HPT). Ada juga teknologi sensor untuk monitor kadar lengas tanah, kelembapan dan temperatur udara, serta light trap untuk menangani serangan hama.

"Data yang terekam oleh sensor tersimpan dalam sistem informasi sehingga kita dapat memantau kondisi lahan, pertumbuhan tanaman, serta serangan hama dan penyakit secara real time," jelas Fadjry.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan, penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan di Food Estate Wonosobo diharapkan bisa menjadi percontohan bagi kawasan pertanian lainnya.

"Kita dorong agar teknologi yang dikenalkan di food estate ini bisa diaplikasikan oleh petani dan menjadi contoh bagi wilayah-wilayah lain. Saya harap ini bisa terus dikembangkan untuk mendukung produktivitas dan kesejahteraan petani," ungkap Syahrul.

Seperti diketahui, Kementerian Pertanian memproyeksikan food estate di kawasan Wonosobo dan Temanggung, Jawa Tengah sebagai lokasi pengembangan komoditas hortikultura. Beberapa tanaman yang dibudidayakan antara lain bawang merah, bawang putih, cabai, dan kentang.

Food Estate ini dikembangkan dengan model kemitraan closed loop yang melibatkan petani, pemerintah, swasta, dan perbankan. Diharapkan Food Estate bisa memenuhi kebutuhan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendorong peningkatan nilai.

KEYWORD :

Food Estate Balitbangtan Fadjry Djufry Irigasi Otomatis




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :