Kamis, 25/04/2024 18:20 WIB

WTA Ancam Batalkan Turnamen Tenis di China

Mantan petenis nomor satu dunia ganda, Peng, belum terlihat atau terdengar dari publik sejak dia membeberkan di media sosial China pada 2 November, bahwa mantan Wakil Perdana Menteri, Zhang Gaoli, memaksanya melakukan hubungan seks dan mengklaim suka sama suka.

Petenis Peng Shuai (Foto: BBC)

Beijing, Jurnas.com - Kecaman atas keberadaan bintang tenis China Peng Shuai kian meningkat. Pada Jumat (19/11), Asosiasi Tenis Wanita (WTA) mengancam akan membatalkan turname di China, jika tuduhan pelecehan seksual yang dilontarkan Peng tidak ditindaklanjuti.

Mantan petenis nomor satu dunia ganda, Peng, belum terlihat atau terdengar dari publik sejak dia membeberkan di media sosial China pada 2 November, bahwa mantan Wakil Perdana Menteri, Zhang Gaoli, memaksanya melakukan hubungan seks dan mengklaim suka sama suka.

Baik Zhang maupun pemerintah China tidak mengomentari tuduhannya. Postingan media sosial Peng dengan cepat dihapus, dan topik tersebut telah diblokir dari internet China.

Kekhawatiran di antara komunitas tenis global dan sekitarnya berkembang atas keselamatan dan keberadaan Peng. WTA menyerukan penyelidikan dan para pemain top dunia, termasuk Serena Williams dan Naomi Osaka, mencuitkan #WhereIsPengShuai.

Kepala eksekutif WTA, Steve Simon, mengatakan kepada berbagai media Amerika Serikat (AS) pada Kamis (18/11) kemarin bahwa pihaknya akan menarik turnamen senilai puluhan juta dolar dari China.

"Kami pasti bersedia menarik bisnis kami dan menangani semua komplikasi yang menyertainya," katanya dikutip dari Reuters.

"Karena ini tentu, ini lebih besar dari bisnis. Perempuan perlu dihormati dan tidak disensor," sambung dia.

Sementara itu, Hu Xijin, editor Global Times yang berafiliasi dengan Partai Komunis China, pesimistis dengan tudingan media asing terkait keberadaan Peng.

"Sebagai orang yang akrab dengan sistem Tiongkok, saya tidak percaya Peng Shuai telah menerima pembalasan dan penindasan yang dispekulasikan oleh media asing untuk hal yang dibicarakan orang," kata Hu Xijin di Twitter.

Masalah ini muncul ketika China bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada Februari nanti, di tengah seruan dari kelompok hak asasi global dan lainnya untuk memboikot acara itu menyusul catatan hak asasi manusia Beijing. Namun Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan tidak akan mengomentari masalah ini.

"Pengalaman menunjukkan bahwa diplomasi yang tenang menawarkan kesempatan terbaik untuk menemukan solusi untuk pertanyaan semacam itu," kata juru bicara IOC.

"Ini menjelaskan mengapa IOC tidak akan berkomentar lebih jauh pada tahap ini," sambung dia.

KEYWORD :

Peng Shuai Petenis China Kekerasan Seksual Konspirasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :