Kamis, 25/04/2024 11:35 WIB

Biden Pertimbangkan Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing

Langkah itu ditujukan untuk memprotes catatan hak asasi manusia China, termasuk apa yang dikatakan Washington sebagai genosida terhadap minoritas Muslim.

Reaksi Presiden AS Joe Biden saat menyampaikan pidato di atas panggung selama pertemuan di Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada 1 November 2021. (Foto: AFP/Brendan Smialowski)

WASHINGTON, Jurnas.com - Persiden Joe Biden mengkonfirmasi pada Kamis (18/11), Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing.

Langkah itu ditujukan untuk memprotes catatan hak asasi manusia China, termasuk apa yang dikatakan Washington sebagai genosida terhadap minoritas Muslim.

"Sesuatu yang kami pertimbangkan," kata Biden ketika ditanya apakah boikot diplomatik sedang dipertimbangkan saat duduk untuk pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.

Boikot diplomatik berarti pejabat AS tidak akan menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing pada bulan Februari.

Keputusan AS untuk tidak mengirim diplomat akan menjadi teguran bagi Presiden China Xi Jinping hanya beberapa hari setelah Xi dan Biden berupaya meredakan ketegangan dalam pertemuan puncak virtual, pembicaraan ekstensif pertama mereka sejak Biden menjabat pada Januari.

Aktivis dan anggota Kongres dari kedua partai telah menekan pemerintahan Biden untuk memboikot secara diplomatis acara tersebut mengingat pemerintah AS menuduh China melakukan genosida terhadap kelompok etnis Muslim di wilayah Xinjiang barat, sesuatu yang dibantah Beijing.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada briefing reguler pada hari Kamis bahwa pertimbangan AS atas boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin didorong oleh kekhawatiran tentang praktik hak asasi manusia di provinsi Xinjiang.

"Ada area yang kami khawatirkan: pelanggaran hak asasi manusia," kata Psaki kepada wartawan. "Kami memiliki keprihatinan serius."

"Tentu saja ada berbagai faktor saat kami melihat seperti apa kehadiran kami nanti," katanya, sambil menolak memberikan garis waktu untuk keputusan. "Saya ingin memberikan ruang kepada presiden untuk membuat keputusan," katanya.

Sumber yang mengetahui pemikiran pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa ada konsensus yang berkembang di Gedung Putih bahwa mereka harus menjauhkan pejabat AS dari Olimpiade.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington sedang berbicara dengan negara-negara di seluruh dunia tentang bagaimana mereka berpikir tentang partisipasi, tetapi meninggalkan tenggat waktu untuk keputusan yang tidak jelas.

Sekelompok senator AS bipartisan pada Oktober mengusulkan amandemen undang-undang kebijakan pertahanan tahunan yang akan melarang Departemen Luar Negeri AS membelanjakan dana federal untuk mendukung atau memfasilitasi kehadiran pegawai pemerintah AS di Olimpiade.

Ketua DPR Demokrat Nancy Pelosi juga menyerukan boikot diplomatik, dengan mengatakan para pemimpin global yang hadir akan kehilangan otoritas moral mereka.

Beberapa anggota parlemen dari Partai Republik telah menyerukan boikot total terhadap Olimpiade.

Senator Tom Cotton dari Arkansas mengatakan pada konferensi pers pada hari Kamis bahwa boikot diplomatik dari apa yang disebutnya "Olimpiade genosida" akan "terlalu sedikit, terlalu terlambat" dan mengatakan tidak ada atlet AS, pejabat, atau sponsor perusahaan AS yang boleh ambil bagian.

Nikki Haley, mantan duta besar AS dari Partai Republik untuk PBB, juga telah menyerukan boikot total, dengan mengatakan bahwa kehadiran akan mengirim pesan bahwa Amerika bersedia menutup mata terhadap genosida. (Reuters)

KEYWORD :

Joe Biden Amerika Serikat Olimpiade Beijing.




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :