Sabtu, 20/04/2024 10:24 WIB

Asosiasi Ragukan Surel Milik Petenis Peng Shuai

Ketua Asosiasi Tenis Wanita (WTA), Steve Simon, meragukan surat elektronik (surel) yang dirilis oleh media pemerintah China, yang dikaitkan dengan pemain tenis Peng Shuai.

Petenis Peng Shuai (Foto: BBC)

Beijing, Jurnas.com - Ketua Asosiasi Tenis Wanita (WTA), Steve Simon, meragukan surat elektronik (surel) yang dirilis oleh media pemerintah China, yang dikaitkan dengan pemain tenis Peng Shuai.

Bintang tenis itu belum terdengar kabarnya, sejak dia melontarkan tuduhan penyerangan seksual terhadap seorang pejabat tinggi China dua minggu lalu.

Dalam email itu, Peng konon mengatakan tuduhan itu "tidak benar". Dan Steve Simon mengatakan pesan itu meningkatkan kekhawatirannya tentang keselamatan Peng.

"Saya sulit percaya bahwa Peng Shuai benar-benar menulis email yang kami terima atau percaya apa yang dikaitkan dengannya," ujar dia dikutip dari BBC pada Kamis (18/11).

Dikatakan bahwa email tersebut mengklaim bahwa dia tidak hilang dan masih aman. "Saya baru saja beristirahat di rumah dan semuanya baik-baik saja," tulis dia.

Banyak tanggapan di media sosial meragukan keasliannya, termasuk kursor pengetikan tampak terlihat di tangkapan layar email yang diterbitkan oleh CGTN.

Peng, mantan pemain ganda tenis peringkat satu, tidak pernah terdengar kabarnya sejak memposting tuduhan tentang mantan Wakil Perdana Menteri Zhang Gaoli di situs media sosial China Weibo pada awal November.

Dia mengaku dipaksa melakukan hubungan seksual dengan Zhang, yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri China antara 2013 dan 2018, dan merupakan sekutu dekat pemimpin China Xi Jinping. Dia belum terlihat atau terdengar dari publik sejak itu.

Awal pekan ini, petenis putra nomor satu dunia Novak Djokovic berharap Peng baik-baik saja. Sementara itu Naomi Osaka menyuarakan keprihatinan tentang keberadaan Peng.

"WTA dan seluruh dunia membutuhkan bukti independen dan dapat diverifikasi bahwa dia aman," tegas Steve Simon.

Dia juga menegaskan bahwa tuduhan penyerangan seksualnya harus diselidiki "dengan transparansi penuh dan tanpa sensor".

"Suara-suara perempuan perlu didengar dan dihormati, tidak disensor atau didikte," tambahnya.

Peng adalah tokoh terkemuka dalam tenis China. Dia telah memenangkan dua Grand Slam di Wimbledon pada 2013 dan Prancis Terbuka 2014, keduanya bersama atlet Taiwan Hsieh Su-wei.

KEYWORD :

Peng Shuai Petenis China Kekerasan Seksual Konspirasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :