Selasa, 23/04/2024 18:16 WIB

Kepala BKKBN: Jangan Ada Kehamilan yang Tidak Direncanakan

Hal ini belum banyak diketahui ibu-ibu sehingga saat datang ke klinik atau dokter hamilanya sudah dua sampai tiga bulan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo . (Foto: Supiatno: Jurnas.com)

JAKARTA, Junas.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan kehamilan harus direncanakan dengan baik. Kehamilan yang berencana akan menekan prevalensi stunting di Indonesia.

Hasto mengatakan, bayi atau janin tercipta selesai dalam 56 hari sejak pertemuan sel sperma dengan telur. Hal ini belum banyak diketahui ibu-ibu sehingga saat datang ke klinik atau dokter hamilanya sudah dua sampai tiga bulan.

"Waktu hamil satu bulan, waktu pembentukan organ-organ tubuh baru terjadi mereka malah tidak merawat kehamilannya itu karena tidak tahu kalau dia hamil atau tidak terencana," ujar Hasto dalam acara podcast, Kamis (11/11).

Hasto menyampaikan, pada bulan pertama kehamilan sangat penting bagi ibu menjaga vitamin D dan juga asam folat agar plasenta tidak tipis dan pembentukan sumsum tulang belakang dan otak tidak terganggu.

"Jika ibu kekurangan vitamin D maka plasentanya akan tipis. Kalau kekurangan asam folat, pembentukan sumsum tulang belakang dan otak akan terganggu," ujarnya.

"Saya sering bilang, ayo ibu-ibu muda walaupun kita tinggal di tempat yang sulit artinya mungkin air belum cukup, rumah kumuh kalau sekarang hamil harus diselamatkan, harus tidak stunting," ujarnya.

Hasto juga meminta kepada para calon pengantin yang ingin segera mempunyai keturunan agar melakukan prakonsepsi, seperti mengukur lingkar lengan atas, tinggi badang, berat badan, dan mengecek hemoglobin (Hb).

"Jadi orang-orang yang mau nikah itu jangan hanya prewedding, tapi tidak melakukan prakonsepsi. Karena prewedding itu boros dan mahal sedangkan prakonsepsi itu murah, ringan, dan penting," kata Hasto.

Hasto mengatakan, per Januari 2021, data yang calon pengantin (lingkar lengan atas, berat badan dan Hb, Red) akan mulai masuk ke dalam aplikasi eletronik siap Nikah dan Hamil (Elsimil), yang dikembangkan BKKBN.

Aplikasi Elsimil berfungsi sebagai alat skrining kondisi calon pengantin.

"Kalau lingkar lengannya kurang dari 23 cm, BKKBN akan kirim modul petunjuk mengatasi. Kemudian kalau lengannya kurang 11,5 akan kami kirim modul dan juga nasihat agar ke Puskesmas minta tambah darah agar Hbnya naik" kata Hasto.

"BKKBN sudah mengistimasi sehari ada 6 ribu menikah sehingga nanti akan ada 6 ribu orang yang akan masuk ke Elsimil akan melaporkan berapa tinggi badannya, berat badannya, dan Hb. Akan kita hitungan apakah dia undernutrition atau tidak," sambungnya.

KEYWORD :

Hasto Wardoyo BKKBN Kehamilan Terencana




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :