Sabtu, 20/04/2024 13:49 WIB

Kampus Australia Luncurkan Koleksi Arsip Jepang Jajah RI

Mayoritas koleksi berbahasa Indonesia dan mencakup transkrip wawancara, manuskrip dan publikasi, catatan penelitian, peta, serta foto-foto. Peluncuran berlangsung pada Senin di Adelaide, Australia (8/11).

Ilustrasi arsip (foto: YouTube)

Canberra, Jurnas.com - Perguruan tinggi Australia, Flinders University, meluncurkan koleksi digital milik seorang peneliti dan akaemisi yang telah lama mendalami sejarah Indonesia, Anton Lucas, dalam koleksi spesial yang berisi arsip sejarah dan politik Indonesia, khususnya pada masa pendudukan Jepang dan masa revolusi Indonesia.

Mayoritas koleksi berbahasa Indonesia dan mencakup transkrip wawancara, manuskrip dan publikasi, catatan penelitian, peta, serta foto-foto. Peluncuran berlangsung pada Senin di Adelaide, Australia (8/11).

Anton Lucas, seorang Associate Professor pada College of Humanities, Arts and Social Sciences, Flinders University, telah banyak berkiprah lewat penelitian dan ragam karya buku-buku tentang sejarah Indonesia.

Anton pernah bekerja di the Social Sciences Research Training Centre (PLPIIS), Universitas Hasanuddin, Makassar, pada tahun 1984 hingga 1985, dan di the Inter-University Centre, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1990-1992.

Pasca purna tugas dari Flinders University, Anton tetap menulis dan menjadi Adjunct Associate Professor di Flinders University. Ia juga dikenal aktif sebagai Anggota Gamelan Sekar Laras di Pendopo Flinders University.

Diterangkan Anton, seluruh koleksi yang telah ia kumpulkan dalam karier profesionalnya, telah ia donasikan pada perpustakaan Flinders University pada tahun 2006.

"Koleksi tersebut berisi surat-surat dan dokumen pada masa pendudukan Jepang dan revolusi Indonesia yang berupa kliping berita, rekaman audio, dan foto-foto, khususnya yang berkaitan dengan “Peristiwa Tiga Daerah” di Pantai Utara Jawa pada tahun 1945," ucap Anton.

Adapun topik-topik koleksi yang dimiliki dan didonasikan kepada perpustakaan Flinders University meliputi topik demokrasi di Indonesia, perempuan dalam revolusi Indonesia, gerakan keagamaan, dan gerakan protes pertanahan dan lingkungan yang terjadi setelah revolusi Indonesia.

"Semua koleksi tersebut kini dikonversi dalam bentuk digital oleh perpustakaan Flinders University, sehingga memudahkan bagi lebih banyak orang untuk mengakses koleksi tersebut sebagai sumber pembelajaran. Perpustakaan juga menyediakan akses global untuk materi arsip ini," terang Anton.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, Mukhamad Najib mengapresiasi koleksi digital tentang sejarah Indonesia, yang dimiliki oleh Anton.

"Arsip-arsip sejarah revolusi sosial di daerah Pantura, Jawa Tengah, merupakan koleksi sejarah yang sangat penting dan sangat bernilai tinggi," terang Najib.

Digitalisasi arsip dan juga material lainnya, dilanjutkan Najib, saat ini penting dilakukan karena mempermudah publik untuk mengakses dan mempelajarinya.

"Semua koleksi berharga ini dapat dilihat bukan hanya oleh pelajar dan peneliti di Australia, tapi juga di Indonesia dan negara lainnya. Oleh karena itu, wakaf arsip sejarah digital yang diberikan Anton ini dapat menjadi salah satu jembatan penghubung pengetahuan antara Indonesia dan Australia," ujar Najib.

"Arsip digital ini sangat penting, karena bukan sekedar berisi catatan sejarah, tapi juga cerita hidup dan perjuangan Bangsa Indonesia yang berusaha keluar dari penjajahan dan membangun negaranya secara mandiri, di mana hal ini belum tentu diketahui secara utuh oleh masyarakat Indonesia sendiri," imbuh dia.

KEYWORD :

Flinders University Kampus Australia Koleksi Arsip Penjajahan Jepang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :