Sabtu, 20/04/2024 02:30 WIB

Yoseph Umarhadi: Dibutuhkan Pahlawan Berani Berkorban untuk Pancasila

Berapi-api Pidato Pancasila tapi Prilakunya Melawan Pancasila

Yoseph Umarhadi (jas hitam) salah satu politikus senior PDI Perjuangan

Jakarta, Jurnas.com - Setelah 76 tahun merdeka, Indonesia mulai merasakan krisis sosok Pahlawan yang berani berkorban demi kebenaran dan menghidupkan Pancasila dalam prilakunya.

Hal ini disampaikan Politisi PDI Perjuangan Yoseph Umarhad sebagai refleksi peringatan hari Pahlawan 10 November.

Menurut Yoseph, saat ini memang banyak pahlawan dalam berbagai bidang, karena mereka berani dan siap berkorban.

"Namun yang dibutuhkan saat ini dan demikian penting adalah pahlawan Pancasila," tegas Yoseph dalam siaran persnya yang diterima wartawan, Rabu(10/11/2021).

Yoseph yang juga mantan anggota DPR menyebut, setidaknya ada dua alasan penting hadirnya sosok Pahlawan Pancasila.

Pertama, karena Pancasila adalah dasar filsafat negara, yang dapat dimaknai sebagai pandangan hidup. Pancasila seyogianya tercermin dalam setiap perilaku manusia Indonesia, karena manusia Indonesia sejatinya adalah manusia Pancasila.

Tapi karena adanya benturan kebudayaan, ditambah sifat-sifat pragmatis dan mau menang sendiri, maka menurut Yoseph, manusia Pancasila itu lambat laun semakin memudar digantikan oleh aneka warna manusia yang diadopsi dari nilai-nilai budaya lain.

"Hal ini membuat masyarakat Indonesia semakin jauh meninggalkan Pancasila, pada hal sebagai dasar filsafat dan pandangan hidup, Pancasila adalah anugerah dan sumber kebahagiaan karena sesuai dengan kodrat manusia,"terang Yoseph.

Kedua, karena Pancasila mendapat banyak ancaman. Yoseph menyebut ancaman terhadap tegaknya Pancasila datang dari berbagai lini, termasuk dari dalam masyarakat sendiri maupun dari elit politik.

Di masyarakat misalnya muncul sektarianisme, dan pengagungan kelompok dengan menonjolkan identitasnya.

Sementara di elit politik adalah meluasnya pragmatisme politik, ketidakjujuran, hasrat untuk terus mengeksploitasi pihak lain, yang tidak sesuai dengan Pancasila.

"Akibatnya, kehidupan yang dicita-citakan para pendiri negara , seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 menjadi semakin jauh," ungkap Yoseph.

Dalam situasi semacam inilah, Yoseph menilai Indonesia memerlukan pahlawan Pancasila, yaitu sosok yang bukan hanya menginternalisasi nilai-nilai Pancasila ke dalam dirinya, tapi sekaligus memperjuangkan Pancasila sebagai sebuah kebenaran.

Yoseph Umarhadi mengkritik adanya orang mempidatokan Pancasila secara berapi-api, tapi sekaligus yang paling antusias membantahnya dalam perilaku.

Mengenang hari pahlawan 10 November atas keberanian masyarakat Indonesia dulu melawan penjajahan, Yoseph mempertanyakan kemungkinan kita mencari ideal baru bagi lahirnya pahlawan Pancasila.

"Sosok yang dalam dirinya Pancasila itu hadir, sekaligus yang tanpa henti menyuarakannya sebagai sebuah kebenaran," imbuh Yoseph.

KEYWORD :

Yoseph Umarhadi Hari Pahlawan Pancasila




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :