Jum'at, 19/04/2024 20:07 WIB

Gus Muhaimin Dukung Jokowi jadi Pahlawan Dunia

Kesempatan Emas Jokowi Selamatkan Alam

Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) Ketua Umum DPP PKB

Jakarta, Jurnas.com - Ketum DPP PKB A Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mendukung komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani perubahan iklim dunia, mengingat perubahan iklim merupakan ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global.

Gus Muhaimin menyebut saat ini kesempatan emas bagi Jokowi untuk menunjukan kepada dunia bahwa negara serius menangani perubahan iklim.

Dia meminta komitmen yang disampaikan Jokowi pada KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim atau COP26 di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia, itu didukung penuh oleh semua pihak, khususnya dunia usaha.

"Setahun ke depan adalah kesempatan emas Jokowi dan dunia usaha jadi pahlawan dunia dalam menyelamatkan alam," ujar Gus Muhaimin saat menjadi Keynote Speaker dalam acara Talkshow Bersama Pelaku Usaha bertajuk `Meningkatkan Pendapatan Ekonomi dan Komitmen Menjaga Lingkungan`, Senin, 8 November 2021.

Menurut Gus Muhaimin, sains dan bukti-bukti kualitatif tidak bisa dibantah bahwa bumi tengah menghadapi suhu panas, cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, dan banjir dalam skala yang ekstrem.

Semua diakibatkan perubahan iklim yang menjadi ancaman mematikan bagi keberlanjutan dan kemakmuran semua negara dan penduduk dunia.

"Indonesia memiliki kedudukan khusus dan dapat memainkan peran penting/utama dalam mendinginkan suhu bumi. Kita menjadi paru-paru dunia, karena hutan alam kita dan hutan mangrove kita, akan dan telah menyerap karbon dalam skala raksasa," katanya.

Di sisi lain, Wakil Ketua DPR itu mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kerentanan ekstrem akibat perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut, curah hujan ekstrem, dan kegagalan panen.

Demi kepentingan diri sendiri dan kebutuhan kemanusian dunia, kata dia, solusi-solusi perubahan iklim harus hadir sebagai masalah yang urgen dan mendesak.

"Kita perlu menggunakan pendekatan a whole government dan a whole society untuk mencapai target peak emission nasional dan carbon net sink FOLU (Forestry and Other Land Use) pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," tegasnya.

Menurut Gus Muhaimin, perubahan iklim hanya dapat diatasi dengan dua cara, yaitu perubahan kebijakan dan perubahan perilaku. Perubahan di sisi negara dan di pihak warga. Termasuk, perubahan di sisi supply dan sisi demand.

Ia meyakini dengan cara ini Tanah Air akan menambah sumber energi yang bersumber dari matahari, angin, dan sumber energi renewable lainnya pada 2030. Gus Muhaimin bahkan optimistis di 2030 itu, Indonesia berhasil menghentikan dan mengurangi deforestasi.

"Dan dengan cara itu pula, pada 2060 atau lebih cepat, kita sudah dapat meraih target Net Zero kita," katanya.

Selain itu, Gus Muhaimin menjelaskan keseimbangan antara ekonomi Indonesia berbasis SDA dengan pelestarian lingkungan melalui ekonomi hijau berbasis SDM-low carbon di masa depan dapat dicapai dan diatasi dengan 3 cara. Di antaranya adopsi teknologi baru hijau, kebijakan fiskal pemerintah, serta dukungan dan peran masyarakat.

Dia juga menekankan peranan teknologi dan investasi teknologi perlu dan harus dilakukan. Teknologi hijau merupakan peluang besar bagi sektor bisnis baik perusahaan swasta dan BUMN Indonesia.

Teknologi yang dimaksud, antara lain efisiensi energi, pemanfaatan hidrogen, transportasi berbasis listrik, pemanfaatan energi surya dan energi angin. Indonesia harus mampu produksi alat-alat dan produk yang murah terjangkau agar perluasan energi terbarukan dapat di scalling up.

"Sudah waktunya kita, Indonesia, memulai kebijakan dan investasi untuk menggunakan teknologi untuk mengurangi emisi dalam upaya transisi ekonomi menuju energi hijau, ekonomi hijau, ekonomi rendah karbon selama 3-4 dekade ke depan," kata Gus Muhaimin

Ribuan pemimpin dan desa-desa di Indonesia, jelas Gus Muhaimin dapat menjadi sumber dan agen perubahan nyata. Dengan skema Transfer Fiskal Berbasis Ekologi (EFT), desa-desa Indonesia dapat digerakkan menjadi penggerak dan penjamin ekonomi hijau.

Menurut dia, sudah waktunya negara mendorong kaum muda dan organisasi masyarakat sipil untuk melakukan aksi nyata secara masif. Ini penting demi perubahan perilaku di masyarakat melalui berbagai pendidikan, literasi, aksi kolektif warga untuk misalnya perlindungan hutan, satwa, dan fauna, pengurangan penggunan plastik, pengolahan sampah.

Selain itu, demi mewujudkan hal tersebut, pemerintah harus mendapat dukungan dari sektor bisnis dan sektor swasta. Sektor swasta dalam negeri bahkan harus menjadi pelaku dan pemain utama dalam upaya Indonesia melaksanakan agenda Net Zero 2050.

"Perusahaaan-perusahaan berbasis fosil di Indonesia perlu dan harus mulai melakukan investasi untuk energi baru," tegas dia.

Di atas semuanya, Indonesia memerlukan kepemimpinan yang kuat. Terpenting, dapat memandu semua sektor untuk bersama-sama berubah dan melaksanakan transisi ekonomi.

"Kami siap mendukung pemerintah untuk melaksanakan transisi tersebut dan kita dukung Pak Jokowi menjadi pahlawan dunia dalam menyelamatkan bumi ini," tuntas Gus Muhaimin

KEYWORD :

Gus Muhaimin perubahan iklim Presiden Joko Widodo pahlawan Presidensi G20




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :