Jum'at, 19/04/2024 07:52 WIB

Harga Minyak Goreng Melonjak, PKB Minta Bulog Operasi Pasar

Kenaikan Harga Komoditas CPO Harusnya Menguntungkan Indonesia

Nasim Khan, Anggota Komisi VI DPR, Kapoksi Fraksi PKB

Jakarta, Jurnas.com – Harga minyak goreng dipasaran terus mengalami kenaikan sampai hari ini, bahkan ditingkat eceran disejumlah daerah harganya ada yang sudah menyentuh Rp19.500 Perkilo gram.

Merespon keluhan dan jeritan ibu-ibu, pedagang kaki lima, pelaku usaha makanan olahan dan agen sembako terhadap kenaikan harga minyak goreng itu, Anggota DPR RI dari Komisi VI DPR Nasim Khan meminta Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk segera menggelar Operasi Pasar (OP) secara menyeluruh baik di pasar tradisional maupun ritel modern.

Hal tersebut perlu segera dilakukan agar harga minyak goreng bisa cepat stabil di pasaran. Terlebih, tak lama lagi bakal ada perayaan hari besar keagamaan yakni natal dan momen pergantian tahun.

"Bulog seharusnya melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga. Karena, kebutuhan minyak goreng menjelang akhir tahun pasti akan semakin tinggi," kata Nasim Khan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (05/11/2021.

Wakil rakyat asal Dapil Jawa Timur III (Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi) ini mengaku sangat khawatir dengan terus merangkaknya harga minyak goreng tersebut. Dia khawatir, apabila harga minyak goreng ini tak kunjung distabilkan maka akan bisa mempengaruhi harga produk makanan olahan dan keberlangsungan pelaku UMKM. Sebab, minyak goreng merupakan salah satu faktor penentu biaya produksi.

Nasim Khan yang juga Wakil Bendahara Umum DPP PKB ini menegaskan, sangat ironis, jika rakyat mengalami kesusahan hanya untuk mendapatkan minyak goreng. Apalagi, Indonesia merupakan Negara penghasil sawit terbesar di dunia.

Diketahui, Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar di dunia. Tahun lalu, data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 34 juta ton senilai USD22,97 miliar. Adapun pangsa pasar ekspor sawit Indonesia mencapai 55 persen.

Untuk itu, Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) PKB di Komisi VI DPR RI ini pun meminta pemerintah untuk segera memastikan ketersediaan stok agar harga minyak goreng bisa cepat terkendali.

"Pemerintah melalui Kemendag (Kementerian Perdagangan) harus segera bertindak melakukan langkah pengamanan stok kebutuhan minyak goreng agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Karena Indonesia adalah negeri yang kaya akan kebun sawit," tegas dia.

Menurut Nasim, berdasarkan informasi yang diterima, kenaikan harga minyak goreng di pasaran saat ini disebabkan lantaran kurangnya pasokan bahan baku minyak global akibat turunnya jumlah produksi di beberapa negara pemasok, seperti di Canada dan Argentina yang mengalami gangguan panen, di Malaysia yang mengalami penurunan produksi sekitar 8 persen akibat kekurangan tenaga kerja imbas pandemic Covid-19 dan adanya krisis energy di berbagai negara, seperti China, India dan Eropa serta melonjaknya biaya logistic akibat penurunan frekuensi pelayaran.

"Jadi harga komoditas semua naik, dan otomatis akan mempengaruhi kenaikan harga pasar, baik hasil bumi, minyak, dan lainnya," papar Nasim Khan.

Disisi lain, dengan kenaikan harga ini, kata Wakil rakyat kelahiran Situbondo ini, Produsen semestinya juga bisa mendorong para petani sawit untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Karena kenaikan harga CPO di pasar dunia turut membuat hasil pertanian mereka dihargai lebih tinggi.

Pada kesempatan ini, Nasim memandang pemerintah tetap perlu membuat langkah bijaksana, agar kebutuhan minyak dalam negeri tetap bisa diamankan dan harga yang terus bergejolak bisa segera dikendalikan.

“Kita apresiasi upaya Kemendag dalam melakukan langkah-langkah penyetabilan harga minyak goreng dengan mengamankan keamanan pasokan dalam negeri, saat ini stok dalam negeri 628 ribu ton (cukup utk 1,5 bulan) hal ini penting jangan sampai CPO diekspor semua,” ujar dia.

"Dalam waktu dekat kami jadwalkan Kemendag dan pihak terkait untuk RDP membahas masalah harga dan stok menghadapi situasi ini, khususnya menjelang natal dan tahun baru," sambung Nasim menegaskan.

KEYWORD :

minyak goreng Nasim Khan Komisi VI DPR komoditas CPO Bulog




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :