Kamis, 25/04/2024 22:04 WIB

Selangkah Lagi Swedia Punya Perdana Menteri Perempuan

Menteri Keuangan Swedia Magdalena Andersson memberikan pidato usai terpilih sebagai ketua partai Partai Sosial Demokrat pada kongres partai tersebut, di Gothenburg, Swedia, pada 4 November 2021. (Foto: Adam Ihse/TT News Agency via REUTERS)

STOCKHOLM, Jurnas.com - Menteri Keuangan Magdalena Andersson selangkah lebih dekat untuk menjadi perdana menteri wanita pertama Swedia pada Kamis ketika partai Sosial Demokrat yang berkuasa memilihnya sebagai pemimpinnya menggantikan Stefan Lofven.

Lofven, perdana menteri saat ini, ingin mundur sebelum pemilihan nasional yang dijadwalkan pada September 2022.

Koalisi minoritasnya dengan Partai Hijau telah berjuang untuk bertahan sejak berkuasa pada tahun 2014 dan Andersson akan membutuhkan dukungan dari Partai Hijau serta partai Kiri dan Tengah untuk juga menggantikan Lofven sebagai pemimpin negara.

Tetangganya, Norwegia, mendapatkan pemimpin wanita pertamanya 40 tahun lalu. Kegagalan Swedia untuk mengikutinya telah membuat negara yang membanggakan diri memimpin dunia dalam kesetaraan gender dan memiliki kebijakan luar negeri "feminis" yang digambarkan sendiri.

Jika ditunjuk, Andersson akan menghadapi negosiasi anggaran yang sulit tahun ini dan perlu membalikkan defisit dalam jajak pendapat jika dia ingin memperpanjang jabatan perdana menteri setelah September mendatang.

Dia mengatakan prioritasnya adalah mengurangi peran sektor swasta dalam pendidikan, kesehatan dan perawatan lansia, mengatasi perubahan iklim dan mengatasi gelombang kejahatan geng Swedia.

"Dengan semua masalah yang kita miliki, jelas bagi orang-orang bahwa kita perlu berbuat lebih banyak bersama-sama," katanya kepada wartawan.

Pria berusia 54 tahun itu akan menjadi perdana menteri jika mayoritas di parlemen tidak menolaknya dalam pemungutan suara konfirmasi, mungkin bulan ini.

Namun, dukungan dari partai-partai Tengah dan Kiri tidak diberikan.

Partai Tengah menginginkan perubahan aturan tentang hak kehutanan dan peraturan bangunan sebagai imbalan atas dukungannya. Kebijakan tersebut ditentang oleh Partai Hijau.

Kiri menginginkan suara dalam kebijakan sementara Partai Tengah ingin mereka dikecualikan.

Pemungutan suara terhadap Andersson dapat menyebabkan pemilihan cepat atau pemimpin Partai Moderat Ulf Kristersson menjadi perdana menteri.

Blok kanan-tengahnya didukung oleh Demokrat Swedia, sebuah partai populis, anti-imigrasi yang ingin dicegah oleh Partai Hijau, Kiri dan Tengah untuk memiliki suara dalam kebijakan pemerintah. (Reuters)

KEYWORD :

Perdana Menteri Perempuan Swedia Stefan Lofven




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :