Kamis, 25/04/2024 01:50 WIB

Kementan Pastikan Kebutuhan Pangan Terpenuhi

Para petani harus menyiapkan pangan dengan spesifikasi internasional untuk pasar ekspor dengan dukungan Program Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif Terpadu (IPDMIP)

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nuryamsi pada agenda kegiatan Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 29 yang dilaksanakan secara virtual, di AOR BPPSDMP, Kementan , Selasa (02/11/2021)

JAKARTA, Jurnas.com - Kontribusi sektor pertanian paling besar terhadap perbaikan ekonomi. Karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) terus memastikan kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi.

Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, Kementan akan memaksimalkan berbagai program, salah satunya juga melalui program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, menjaga ketahanan pangan merupakan kewajiban seluruh jajaran Kementan, dan berbagai pihak, termasuk para pelaku usaha.

Menurut Syahrul, sistem pertanian harus memperhatikan aspek ekologi dan sosial ekonomi untuk menjamin produktivitas lahan dan kelestarian lingkungan yang berkelanjutan bagi kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup petani.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nuryamsi menambahkan, leamanan pangan merupakan kunci keberhasilan pertanian.

Menurutnya, selama ini sebenarnya kecukupan pangan belum cukup untuk mencapai keberhasilan, terkadang kita lupa terhadap keamanan pangan. Pertanian ke depan, keamanan pangan juga menjadi kunci dan syarat dalam mengonsumsi pangan.

"Berawal dari penyuluh dilanjutkan ke petani untuk menyampaikan bahwa keamanan pangan adalah kunci utama keberhasilan pangan," tegas Dedi pada acara  Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 29, yang bertema Sertifikasi Padi Organik, Selasa (3/11).

Lebih lanjut Dedi mengatakan, kesadaran mengenai keamanan pangan adalah hal yang penting. "Yang penting pangan yang kita konsumsi aman. Keamanan pangan pun bisa dimanfaatkan menjadi bisnis. Kita harus bisa menyiapkan pangan dengan spesifikasi internasional agar bisa menyesuaikan dan ekspor ke luar negeri," katanya.

Penyuluh Pertanian Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Yayan Royan, yang menjadi narasumber Ngobras, mengatakan Standar organik menjadi acuan dalam bertani organik.

Untuk menjamin apa yang dilakukan dari hulu hingga hilir merupakan organik dan tidak terkontaminasi bahan kimia maka dibuat standarisasi keorganikan. "Pertanian organik perlu memperhatikan mulai dari produksi, pengolahan, pelabelan dan pemasaran harus berbasis organik," ujarnya.

Sertifikasi dapat dilakukan secara berkelompok bukan hanya individu petani. Dengan adanya sertifikasi kelompok menghadirkan lembaga terpusat yang memastikan semua anggota memenuhi standar organik.

Kelompok tersebut harus dipastikan adanya kesamaan dari anggotanya baik itu lokasi, sistem produksi ataupun ukuran usahataninya.

Pemasaran dari produk yang disertifikasi dilakukan bersama dalam satu kelompok. Sertifikasi kelompok dimungkinkan untuk semua lahan yang telah diorganisasi bersama sebagai satu kelompok. Dikhususkan untuk kelompok skala kecil atau lahan sempit.

"Manfaat sertifikasi meliput penerapan pertanian organik terjaga, konsumsi pangan sehat, bertambah Ilmu, bertambah rekan dan jaringan, meningkatkan Peran, membuka Lapangan Kerja, konsumen Lebih Percaya, banyak Permintaan, harga Lebih Kompetitif," tutup Yayan.

KEYWORD :

Keamanan Pangan Dedi Nursyamsi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :