Jum'at, 19/04/2024 08:38 WIB

Hari Jadi ke-2, Ketum Gelora Minta Kader Partai Mulai Sapa Rakyat

Seluruh fungsionaris Partai Gelora harus mengakhiri kerja sepi selama dua tahun ini, dan mulai mendatangi dan menyapa rakyat untuk menyerukan suatu perubahan besar.

Ketua Umum DPP Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Anis Matta. Foto: tangkapan layar/jurnas.com

JAKARTA, Jurnas.com  - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia mengikrarkan diri dan bersiap memimpin perubahan menuju Indonesia lima besar dunia.

Ikrar ini disampaikan setelah partai besutan Anis Matta dan kawan-kawan ini merasa telah berhasil konsolidasi partai ke dalam, terutama dalam hal pemenuhan postur struktur, kader, popularitas, dan elektabilitas partai.

"Hari ini, malam hari ini, Kamis, 28 Oktober 2021, saya ingin menyatakan pada ulang tahun kita yang kedua. Ini adalah hari kesiapan, bahwa Gelora/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Partai Gelora Insya Allah, siap memimpin perubahan besar menuju Indonesia lima besar dunia," kata Anis Matta, Ketua Umum Gelora/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Partai Gelora Indonesia saat menyampaikan Pidato Milad ke-2 yang disiarkan Channel YouTube Gelora TV dan dikutip Jurnas.com di Jakarta, Jumat (29/10/2021).

Menurut dia, seluruh fungsionaris Gelora/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Partai Gelora harus mengakhiri kerja sepi selama dua tahun ini, dan mulai mendatangi dan menyapa rakyat untuk menyerukan suatu perubahan besar.

"Tanda kesiapan kita itu, kita keluar dari mihrab kita, kita keluar dari kantor kita, kita datang menemui rakyat. Kita keluar dari kerja sepi yang kita lakukan selama dua tahun ini, yang telah membuahkan capaian luar biasa," ujar Anis Matta.

Anis Matta berharap seluruh fungsionaris dan kader Gelora/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Partai Gelora mulai menebarkan obor keyakinan, obor harapan, obor tekad, dan obor determinasi.

Sebab, masyarakat saat ini tengah mengalami goncangan jiwa yang besar akibat krisis sistemik dan berlarut yang sekarang sedang kita alami. Mereka marah, sedih, takut, dan frustasi.

Sementara pada waktu yang sama, para pemimpin kita juga juga sedang mengalami kebingungan, keraguan dan kegamangan. Sehingga goncangan ini menciptakan serangan besar pada jantung ideologi, sistem dan relevansi kepemimpinan.

"Kita tebarkan keyakinan,  kita tebarkan harapan. Tiupkan angin biar riak menjadi gelombang, biar riak laut itu berubah menjadi gelombang perubahan besar. Tiupkan angin biar air yang mengalir di sungai menjadi arus perubahan yang besar," tegasnya.

Anis Matta lantas mengingatkan, saat mendirikan Gelora/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Partai Gelora dua tahun lalu, sudah menyatakan bahwa hari kelahiran adalah hari keyakinan. Gelora/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Partai Gelora yakin dengan mimpi besar dan peta jalan yang telah dibuat.

"Kita yakin dengan mimpi besar yang kita bawa. Kita yakin dengan peta jalan yang kita miliki dan kita buat. Kita yakin dengan kemamuan yang kita miliki, dan kita yakin bisa mencapai cita-cita yang ingin kita raih," ujarnya.

Itu sebabnya, kata Anis Matta, partai ini diberi nama gelombang rakyat, karena gelombang adalah energi dan rakyat adalah pelakunya.

"Dan saya sangat bangga sekali, bahwa dari data setengah juta kader yang kita miliki, lebih dari 60% mempunyai pendidikan SD sampai SMA.  Kenapa saya  sangat bangga dengan postur ini, karena persis mewakili postur manusia Indonesia sekarang. Dan hanya ada 9 % dari rakyat Indonesia yang mempunyai pendidikan tinggi," ungkapnya.

Anis Matta menegaskan, meski kader Gelora/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Partai Gelora rata-rata berpendidikan SD sampai SMA dan dianggap kurang berpendidikan, namun mereka justru bisa memahani narasi-narasi Gelora/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Partai Gelora yang dianggap besar. 

"Mereka bisa akrab dengan narasi-narasi yang selama ini dianggap berat, yang dihindari partai politik untuk di solisasikan kepada rakyat. Karena menganggap rakyat ini tidak akan faham dengan narasi narasi besar yang sulit, dan rumit. Itu adalah penghinaan kepada rakyat,"  tandasnya.

Olehnya itu, tambahnya, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia, untuk menjadi pelaku sejarah perubahan membawa Indonesia menjadi kekuatan lima besar dunia.

KEYWORD :

Partai Gelora menyapa rakyat Gelora partai




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :