Sabtu, 20/04/2024 01:38 WIB

Menkes Minta Kolaborasi Semua Pihak Tekan Angka Kanker Payudara

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta kolaborasi semua pihak, untuk menekan angka kasus kanker payudara di Indonesia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta kolaborasi semua pihak, untuk menekan angka kasus kanker payudara di Indonesia.

Hal ini disampaikan saat membuka webinar `Kampanye Sadari` yang digelar Ditjen P2PTM Kementerian Kesehatan pada Selasa (26/10) kemarin, dihadiri oleh perwakilan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), dan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi).

"Upaya pemerintah dalam pencegahan dan pengendalian kanker payudara tak terlepas dari berbagai sektor. Saya harap tokoh perempuan dapat berbagi pengalaman untuk memassifkan deteksi dini kanker payudara," kata Menkes.

Salah satu bentuk kolaborasi tersebut, lanjut Menkes, ialah dengan melakukan Periksa Payudara Sendiri (Sadari). Dia optimistis, dengan memperingati bulan peduli kanker payudara internasional yang jatuh setiap Oktober, ada banyak masyarakat yang semakin peduli pada kanker payudara.

"Kanker payudara adalah jenis kanker terbanyak di dunia pada perempuan. Selain itu, sebanyak 20-70 persen kanker payudara di Indonesia didiagnosis pada stadium 3 atau 4 yang mengakibatkan beban pembiayaan semakin meningkat dan pengobatan semakin sulit," terang Menkes.

Senada dengan Menkes, Ketua Umum YKPI Linda Agum Gumelar menekankan kerja sama dengan berbagai pihak, merupakan modal utama membebaskan Indonesia dari kanker payudara stadium lanjut.

"Kami yakin bahwa kerja sama seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan dalam menekan kejadian kanker payudara stadium lanjut, adalah modal utama untuk Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut," kata Linda.

Linda menerangkan, cara menekan kanker payudara stadium lanjut ialah dengan melakukan Periksa Payudara Sendiri (Sadari) rutin setiap bulan.

"Kami tidak pernah lelah untuk selalu menyampaikan bahwa, untuk menghindari terjadinya kanker payudara stadium lanjut, cara yang paling mudah, murah dan InsyaAllah sangat membantu adalah dengan rutin melakukan Sadari satu bulan satu kali mulai hari ke 7 s/d hari ke 10 sejak menstruasi hari pertama," terang Linda.

Menurut data Globocan 2020, di Indonesia terjadi 66 ribu kasus baru kanker payudara dengan angka kematian sekitar 22 ribu kasus. Hal ini disebabkan karena 70 persen datang pada stadium lanjut.

Linda mengatakan, kejadian ini bisa terjadi karena berbagai hal, antara lain keterlambatan berobat dari sisi pasien (patient delay) atau keterlambatan dari penyedia layanan (provider delay).

"Sehingga untuk mengurangi faktor penyebab keterlambatan penanganan pasien kanker (kanker payudara) perlu dibuat kebijakan khusus untuk pelayanan pasien kanker payudara, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder). Karena kanker payudara berkejaran dengan waktu," tutup Linda.

KEYWORD :

Menkes Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan Kanker Payudara Linda Agum Gumelar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :