Sabtu, 20/04/2024 14:55 WIB

Nadiem Apresiasi Implementasi Kampus Merdeka di USU

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi pelaksanaan program Kampus Merdeka di Universitas Sumatera Utara (USU).

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi pelaksanaan program Kampus Merdeka di Universitas Sumatera Utara (USU).

Karena itu dia mengingatkan bahwa tahun depan ada beberapa peningkatan program, di antaranya magang bersertifikat, Kampus Mengajar, dan semua program yang setara 20 SKS.

Dia meminta perguruan tinggi dan rektor di Sumatera Utara secara umum, supaya tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

"Tahun ini ada 50 ribu mahasiswa yang berpartisipasi dalam belajar di luar kampus. Tahun depan kita targetnya 150 ribu. Jadi tolong dorong untuk mencari program lokalnya," kata Nadiem dalam kunjungan kerjanya pada Selasa (26/10).

Dalam dialog yang dihadiri oleh perwakilan perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) se-Sumatera Utara, Mendikbudristek menerima banyak masukan terkait pelaksanaan Kampus Merdeka.

Tantangan utama yang banyak dihadapi oleh mahasiswa dan perguruan tinggi ialah terhambatnya proses konversi SKS dan sulitnya kerja sama dengan mitra industri.

Mendikbudristek mengapresiasi semua pihak yang dengan susah payah mengikuti program MBKM. Ia menilai wajar bahwa pada pelaksanaan tahun pertama MBKM masih menemui banyak permasalahan karena mengusung perubahan besar. Namun, ia yakin bahwa pelaksanaan MBKM pada tahun-tahun berikutnya akan mengalami perbaikan dan berjalan lebih lancar.

"Jadi ini adalah proses adaptasi. Kalau kita tidak memulai, tidak akan sampai pada tujuan. Pada cita-cita. Mohon kesabaran dan dedikasi untuk bersama memecahkan masalah," tutur Menteri Nadiem.

Terkait permasalahan sulitnya konversi SKS bagi peserta MBKM, Nadiem menegaskan bahwa tiga semester di luar program studi (prodi) merupakan hak mahasiswa. Alasan diberikan 20 SKS adalah karena pemerintah ingin memastikan mahasiswa seperti bekerja penuh waktu saat magang, sehingga tidak harus menambah waktu belajar lagi di kampus. Oleh karena itu kampus wajib mengurasi program magang yang memperbolehkan bekerja penuh waktu.

Rektor USU, Muryanto Amin menyampaikan bahwa pada saat ini USU telah melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan lima mitra BUMN.

Sampai dengan saat ini USU telah mengirimkan 94 mahasiswa untuk mengikuti program MBKM dan mulai terlihat hasilnya.

"Selama magang dinilai, kalau bagus akan lanjut bekerja di perusahaan tempat magang tersebut sebagai pimpinan lokal," ujar Muryanto.

KEYWORD :

Universitas Sumatera Utara Kampus USU Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :