Jum'at, 19/04/2024 07:16 WIB

PM Thailand Umumkan Perjalanan Bebas Karantina untuk Pengunjung dari 45 Negara

Rencana itu diubah setelah beberapa negara mengumumkan bahwa mereka juga akan mulai membuka kembali perbatasan dan melonggarkan berbagai tindakan untuk menyambut kembali para pelancong internasional.

Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha (foto: NationMultimedia)

BANGKOK, Jurnas.com - Wisatawan dari 45 negara berisiko rendah yang sepenuhnya divaksinasi COVID-19 akan dapat mengunjungi Thailand tanpa persyaratan karantina mulai 1 November jika mereka memasuki negara itu melalui udara dan dites negatif untuk virus corona.

"Kita perlu bergerak lebih cepat dan melakukannya sekarang karena dengan menunggu semuanya sempurna dulu, kita bisa terlambat," kata Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha di halaman Facebook, Kamis (22/10).

"Selain itu, wisatawan dapat memutuskan untuk bepergian ke negara lain sebagai gantinya," sambungnya.

Awalnya, Thailand hanya berencana mengizinkan pelancong dari sekitar 10 negara berisiko rendah, termasuk Singapura, China, dan Amerika Serikat (AS) untuk masuk melalui udara tanpa persyaratan karantina jika sudah divaksin penuh dan dinyatakan negatif virus sebelum dan setelah penerbangan.

Dikutip dari Channel News Asia, daftar tersebut, yang terdiri dari 45 negara dan Hong Kong, dikeluarkan oleh Thani Thongphakdi, sekretaris tetap di Kementerian Luar Negeri Thailand.

Disebutkan, para pelancong harus telah tinggal di negara dan wilayah yang memenuhi syarat selama setidaknya 21 hari berturut-turut dan perlu mengikuti tes reaksi berantai transkriptase-polimerase (RT-PCR) terbalik dalam waktu 72 jam setelah bepergian ke Thailand.

Setibanya di Thailand, mereka juga perlu mengikuti tes RT-PCR dan menunggu hasilnya di hotel yang disetujui selama satu malam atau sampai mereka menerima hasil tes negatif. Asuransi kesehatan dengan pertanggungan minimal US$50.000 juga wajib.

Menurut Prayut, rencana itu diubah setelah beberapa negara mengumumkan bahwa mereka juga akan mulai membuka kembali perbatasan dan melonggarkan berbagai tindakan untuk menyambut kembali para pelancong internasional.

"Kami harus mempercepat persiapan kami. Saya sudah minta Kemenkes untuk lebih mempercepat vaksinasi," kata Prayut.

Prayut mengakui keputusan itu datang dengan risiko peningkatan infeksi. "Saya pikir Thailand dan negara-negara lain di dunia mampu menangani risiko COVID-19 dengan lebih baik dan kita perlu belajar untuk hidup berdampingan dengan COVID-19," tambahnya.

Persyaratan karantina masih akan diterapkan bagi mereka yang bepergian dari negara-negara yang tidak termasuk dalam daftar, tambahnya.

Menurut pengumuman Prayut sebelumnya awal bulan ini, persyaratan karantina masih akan diterapkan pada mereka yang bepergian dari negara-negara yang tidak termasuk dalam daftar dan konsumsi alkohol di restoran-restoran akan tetap dilarang di daerah berisiko tinggi seperti Bangkok.

Pemerintah akan mempertimbangkan untuk mencabut larangan alkohol pada 1 Desember dan tempat-tempat hiburan juga dapat diizinkan untuk melanjutkan operasi untuk meningkatkan sektor pariwisata.

Berikut beberapa negara yang dapat mengunjungi Thailand dengan bebas karantina mulai 1 November:
Australia
Austria
Bahrain
Belgium
Bhutan
Brunei Darussalam
Bulgaria
Kamboja
Kanada
Chili
China
Siprus
Republik Ceko
Denmark
Estonia
Finlandia
Perancis
Jerman
Yunani
Hungaria
Islandia
Irlandia
Israel
Italia
Jepang
Latvia
Lithuania
Malaysia
Malta
Belanda
Selandia Baru
Norway
Polandia
Portugal
Qatar
Arab Saudi
Singapura
Slovenia
Korea Selatan
Spanyol
Swedia
Swiss
Uni Emirat Arab
Britania Raya
Amerika Serikat

KEYWORD :

Perjalanan Bebas Karantina Thailand Prayut Chan-o-cha




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :