Sabtu, 20/04/2024 22:30 WIB

Mahfud MD Sebut 86% Koruptor Lulusan Perguruan Tinggi

Namun, Mahfud mengatakan perguruan tinggi juga memiliki peran besar dalam membawa perubahan serta kemajuan bagi negara.

Mahfud MD

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, perguruan tinggi saat ini menjadi terdakwa utama di dalam kemelut korupsi di Indonesia.

Dia mengatakan bahwa sebanyak 86% koruptor di Indonesia adalah lulusan perguruan tinggi. Hal itu diungkap Mahfud saat memberikan kuliah umum di Universitas Semarang (USM), Jawa Tengah Rabu (20/10).

"Jika dilihat dari pelaku-pelaku korupsi dan kolusi, perguruan tinggi menjadi terdakwa utama di dalam kemelut yang menimpa bangsa ini. Terutama kemelut korupsi di Indonesia," kata Mahfud dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Namun, Mahfud mengatakan perguruan tinggi juga memiliki peran besar dalam membawa perubahan serta kemajuan bagi negara. Karena lulusan perguran tinggi, banyak inovasi baru bagi kemajuan bangsa.

"Tapi juga harus diingat, bahwa Perguruan tinggilah yang membawa kemajuan terhadap bangsa ini. Berkat lulusan perguruan tinggi banyak inovasi-inovasi dilakukan di berbagai hal," katanya.

Menurutnya, perguruan tinggi sudah seharusnya menjadi garda terdepan dalam mengejawantahkan agenda-agenda peningkatan wawasan kebangsaan. Dikatakan, kampus tidak sebatas melakukan transfer ilmu pengetahuan.

"Melainkan juga menjadi tempat di mana mahasiswa ditempa untuk bersikap layaknya sebagai warga negara yang memahami bangsanya sendiri," kata Mahfud yang juga Ketua Dewan Penyantun Universitas Semarang ini.

Ditegaskan, pemantapan wawasan kebangsaan tidak hanya sebatas bagaimana setiap warga negara memiliki pengetahuan yang memadai tentang rancang bangun kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut Mahfud, pemantapan wawasan kebangsaan harus sampai pada level kesadaran, yaitu kesadaran atas realitas keberagaman bangsanya yang dibangun di atas empat konsensus kebangsaan dan kenegaraan sebagai penopang eksistensinya.

"Baik atau tidaknya wawasan kebangsaan akan bergantung pada tingkat pengetahuan dan kesadaran seorang warga negara itu sendiri," ujar Mahfud yang juga Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indoensia (UII) Yogyakarta ini.

KEYWORD :

Menko Polhukam Mahfud MD Koruptor Lulusan Perguruan Tinggi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :