Sabtu, 20/04/2024 11:08 WIB

Teknologi Makin Mendominasi, Pola Pikir Guru Harus Berubah

Maka dari itu, kini guru harus berperan lebih sentral dalam membangkitkan motivasi dan membangun karakter anak didiknya.

EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter menggelar konferensi mengenai pendidikan anak di masa pandemi (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Teknologi terkini telah dapat menggantikan peran guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dengan adanya tutorial yang dibangun dalam aplikasi digital, mata pelajaran apapun dapat ditransformasikan melalui platform daring. Maka dari itu, kini guru harus berperan lebih sentral dalam membangkitkan motivasi dan membangun karakter anak didiknya.

Hal ini mengemuka dalam konferensi para praktisi pendidikan dunia yang digelar oleh EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, secara daring, pada Sabtu (16/10) malam. Sebanyak 90 praktisi dunia beradu konsep mengenai paradigma pendidikan dunia pasca pandemi dalam forum tersebut.

Mengambil tema `Unveil the Future of Education in Asia`, kegiatan ini menjadi serial panjang yang digelar di berbagai negara di dunia. Di Asia, acara ini akan digelar di Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Laos, Jepang, India, dan Taiwan.

Para ahli sepakat, cara pandang guru harus berubah saat ini, karena teknologi telah mengambil peran sedemikian jauh. Saat ini mesin dan teknologi dapat menggantikan sebagian peran guru, namun tidak pada dua hal, yaitu membangun motivasi dan karakter. Masa pandemi telah menciptakan kekosongan yang lama di dunia pendidikan. Hal itu menyebabkan lost of education yang dapat membahayakan masa depan siswa.

Para ahli sepakat harus ada terobosan dalam dunia pendidikan, karena zaman telah berubah. Pandemi telah mempercepat proses peralihan teknologi dan platform daring telah melakukan lompatan yang jauh. Hal itu harus disikapi dengan paradigma baru yang lebih adaptatif.

Dalam hal paradigma mengajar, para guru diminta tidak lagi berfokus pada transformasi materi melainkan lebih kreatif membangunkan motivasi siswa. Co-founder LatihID, Muhammad Nabil Satria mengungkapkan, saat ini aplikasi pendidikan telah melakukan banyak hal. Namun perangkat ini tak dapat sepenuhnya menggantikan pendidik manusia. Mesin tentu saja kurang memiliki kreativitas dan emosi yang itu memegang peran penting dalam memenuhi pendidikan yang layak bagi siswa.

"Saya percaya teknologi tidak menggantikan guru sepenuhnya. Ia hanya sarana untuk membantu pembelajaran," ujar Nabil.

Founder and CEO Global Moonshots in Education, Esther Wojcicki, meminta para guru sedunia mengubah mindset dan dengan demikian cara mereka mengajar juga harus diubah.

"Kita perlu bergerak mendampingi siswa. Tak perlu menjadi super pintar, tapi harus bisa memotivasi," terang dia.

Paradigma baru tak hanya harus dimiliki guru, tetapi juga orang tua siswa. Orang tua selalu menganggap mereka lebih banyak tahu tentang anak-anak. padahal mereka juga perlu belajar dari anak-anak. Saat sumber informasi menjadi jauh lebih beragam dan plaform internet menjadi konsumsi ritun anak-anak, maka orang tua harus mencoba banyak mendengar.

EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter merupakan bagian forum pendidikan di Asia. Indonesia menjadi negara pertama dari sejumlah seri pertemuan di sejumlah negara. Acara ini dihadiri oleh 90 narasumber dari berbagai negara dan 5 perwakilan Kementerian RI.

Project Chairwoman EdHeroes Forum Asia: Indonesia Chapter, Farhannisa Nasution, berharap, kegiatan ini membawa banyak manfaat untuk perkembangan pendidikan di Asia khususnya Indonesia.

"Forum ini juga diharapkan punya kontribusi dalam menciptakan dampak yang lebih luas dan membangun generasi masa depan pemimpin yang unggul serta potensial," tutup dia.

KEYWORD :

Teknologi Digital Peran Guru Pandemi Covid-19 Praktisi Pendidikan EdHeroes Forum Asia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :