Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan ke-14 yang diperbesar dari Biro Politik Komite Sentral ke-7 WPK dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis pada 2 Juli 2020 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang. KCNA via REUTERS
Seoul, Jurnas.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mendesak para pejabat untuk fokus pada peningkatan kehidupan warga dalam menghadapi situasi ekonomi yang "suram". Desakan itu disampaikan saat ia memperingati ulang tahun partai yang berkuasa di negara itu.
Kantor berita KCNA pada Senin (11/10), untuk merayakan ulang tahun ke-76 berdirinya Partai Buruh Korea pada hari Minggu, Kim berpidato di depan para pejabat.
Pertunjukan seni, gala, dan pertunjukan kembang api diadakan di Pyongyang, tetapi tidak ada parade militer besar, yang kadang-kadang diadakan pada kesempatan seperti itu.
Ekonomi Korea Utara telah terpukul oleh sanksi selama bertahun-tahun atas program nuklir dan senjatanya, dan hujan lebat serta banjir juga memakan korban.
Negara yang paling rentan berisiko kelaparan setelah menyelinap lebih dalam ke isolasi yang dipaksakan sendiri selama pandemi COVID-19, dan situasi kemanusiaan yang memburuk dapat berubah menjadi krisis, kata seorang penyelidik hak asasi PBB dalam laporan yang dilihat oleh Reuters pekan lalu.
Negara itu menghadapi "ugas besar untuk menyesuaikan dan mengembangkan ekonomi negara dan mencapai tujuan ekonomi yang ditetapkan dalam pertemuan partai dan pemerintah baru-baru ini, kata Kim dalam pidato yang sebagian besar berfokus pada masalah partai.
"Satu-satunya cara untuk secara dinamis mendorong pekerjaan penting yang belum pernah terjadi sebelumnya meskipun situasinya suram adalah agar seluruh Partai bersatu," tambahnya.
Pejabat seharusnya tidak menginginkan hak istimewa dan perlakuan istimewa, dan "harus selalu mempertimbangkan apakah pekerjaan mereka melanggar kepentingan rakyat atau menyebabkan masalah bagi rakyat," kata Kim.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Kamis menuduh pemerintah Kim bertanggung jawab atas situasi kemanusiaan di negara itu.
"Rezim terus mengeksploitasi warganya sendiri, melanggar hak asasi mereka, untuk mengalihkan sumber daya dari rakyat negara itu untuk membangun (senjata pemusnah massal) dan program rudal balistik yang melanggar hukum,” kata juru bicara Ned Price dalam sebuah pengarahan di Washington, sementara mencatat AS mendukung upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara. (Reuters)
KEYWORD :Kim Jong Un Amerika Serikat Joe Biden Korea Utara