Kamis, 25/04/2024 18:26 WIB

AS Desak Turki Tak Beli Lebih Banyak Senjata Rusia

Turki, anggota NATO, menentang peringatan AS pada 2017 untuk membeli sistem pertahanan udara S-400, kesepakatan yang dikhawatirkan aliansi Barat akan memungkinkan Rusia mengasah keterampilannya dalam menargetkan pesawat AS dan Eropa Barat.

sistem rudal pertahanan udara S-400 canggih di lokasi yang dirahasiakan di Rusia. (Foto oleh kantor berita Sputnik)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Jumat memperingatkan Turki tentang risiko lebih lanjut terhadap hubungan bilateral jika membeli lebih banyak senjata dari Rusia, setelah AS melakukan tindakan balasan atas pembelian sistem pertahanan udara S-400.

Pernyataan itu muncul setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin awal pekan ini dan membahas kerja sama militer yang lebih besar, termasuk di pesawat tempur dan kemungkinan kapal selam.

Turki, anggota NATO, menentang peringatan AS pada 2017 untuk membeli sistem pertahanan udara S-400, kesepakatan yang dikhawatirkan aliansi Barat akan memungkinkan Rusia mengasah keterampilannya dalam menargetkan pesawat AS dan Eropa Barat.

"Kami telah mendesak Turki di setiap tingkat dan kesempatan untuk tidak mempertahankan sistem S-400 dan menahan diri dari membeli peralatan militer tambahan Rusia," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman kepada wartawan ketika ditanya tentang perjalanan Erdogan, dikutip dari AFP, Sabtu (2/10).

"Kami terus menjelaskannya kepada Turki dan apa konsekuensinya jika mereka bergerak ke arah itu," kata Sherman, yang sedang berkunjung ke Swiss.

Sherman menegaskan kembali bahwa S-400 tidak kompatibel atau dapat dioperasikan dengan sistem NATO.

Sebagai tanggapan, AS mengeluarkan Turki dari program jet F-35 yang canggih di mana beberapa perusahaan Turki terlibat dan melalui mana Ankara mengharapkan sebanyak 100 pesawat dan memiliki pemasok Turki.

Tetapi Sherman menekankan bahwa Amerika Serikat menghargai hubungan dengan Turki, menunjuk pada sambutannya kepada jutaan pengungsi Suriah dan menawarkan untuk membantu memulihkan bandara internasional Kabul.

"Kadang-kadang Turki adalah tantangan. Saya yakin mereka terkadang menganggap Amerika Serikat sebagai tantangan. Tapi mereka adalah sekutu NATO yang berharga," kata Sherman.

Erdogan mengatakan pada hari Kamis bahwa hubungannya "tidak dimulai dengan awal yang baik" dengan Presiden AS Joe Biden, yang ketika keluar dari kekuasaan menggambarkan pemimpin Turki itu sebagai seorang otokrat dan menyuarakan dukungan untuk oposisi.

KEYWORD :

S-400 Rusia Turki Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :