Kamis, 25/04/2024 18:25 WIB

Kesepakatan Gas Israel-Yordania Tuai Protes Warga

para pengunjuk rasa berkumpul di dekat kantor Kementerian Energi dan NEPCO dan mengangkat spanduk yang mengecam kesepakatan itu.

Warga Yordania memprotes kesepakatan gas dengan Israel di Amman, Yordania pada 3 Januari 2020 [Laıth Al-jnaıdı/Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Puluhan warga Yordania memprotes di ibu kota, Amman. Mereka menyerukan pemerintah untuk menghapuskan perjanjian gas senilai $10 miliar yang ditandatangani oleh Perusahaan Tenaga Listrik Nasional (NEPCO) milik negara dengan Israel.

Dilansir Middlleeast, Selasa (28/09), para pengunjuk rasa berkumpul di dekat kantor Kementerian Energi dan NEPCO dan mengangkat spanduk yang mengecam kesepakatan itu.

Anggota panitia tindak lanjut acara tersebut, Muhammad Al-Absi, mengatakan demonstrasi tersebut bertepatan dengan berlalunya lima tahun sejak kesepakatan ditandatangani.

“Hari ini kami mengulangi seruan kami, yang tidak berhenti sama sekali, untuk menuntut pembatalan perjanjian ini. Kami mengatakan tidak ada cara selain membatalkan perjanjian ini, yang akan membuat negara ini menjadi pion di tangan entitas Zionis, dan akan digunakan untuk memeras kami tentang apa pun seperti yang terjadi di file air," tambahnya.

Pengunjuk rasa lainya, Suleiman Sweis mengatakan: "Saya berdiri hari ini bersama rekan-rekan saya untuk melindungi generasi masa depan Yordania, dan untuk menjaga martabat mereka dan kedaulatan Yordania."

Kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2016 antara NEPCO dan Noble Energy; operator ladang gas Leviathan Israel di Mediterania, menetapkan bahwa negara pendudukan akan memberi Yordania sekitar 45 miliar meter kubik gas, selama periode 15 tahun, mulai Januari 2020.

Menurut NEPCO, membeli gas Israel menghemat sekitar $300 juta dibandingkan dengan membelinya dari pasar internasional. Namun, Yordania memiliki alternatif untuk mengimpor gas dari Israel, antara lain dari Mesir, Irak, dan Aljazair.

KEYWORD :

Kesepakatan Gas Warga Yordania Perusahaan Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :