Jum'at, 19/04/2024 08:58 WIB

Pekan Ini, Pertemuan Tahunan PBB Bahas Iklim dan Pandemi

Pertemuan tahunan yang digelar tahun lalu harus dilakukan secara daring, menyusul awal badai pandemi Covid-19 di berbagai negara.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, (Sekjan PBB) Antonio Guterres.(Foto: Reuters)

New York, Jurnas.com - Para pemimpin dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa akan menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS) minggu ini, dengan fokus pembahasan memerangi perubahan iklim dan pandemi Covid-19.

Pertemuan tahunan yang digelar tahun lalu harus dilakukan secara daring, menyusul awal badai pandemi Covid-19 di berbagai negara.

Namun sekitar sepertiga dari 193 negara PBB berencana untuk mengirim video lagi, akibat program vaksinasi yang belum lancar. Presiden, perdana menteri, dan menteri luar negeri lainnya tetap akan melakukan perjalanan ke AS.

Pemerintah AS mencoba untuk mencegah para pemimpin datang ke New York, dalam upaya menghentikan acara Majelis Umum PBB menimbulkan klaster baru. Apalagi ada sistem kehormatan PBB, yang berarti siapapun memasuki aula pertemuan secara efektif menyatakan bahwa mereka telah divaksinasi, meski tidak harus menunjukkan bukti.

Sistem ini akan rusak ketika negara pertama berbicara ialah Brasil. Presiden Brasil Jair Bolsonaro adalah pemimpin yang hingga saat ini tidak percaya vaksin. Pekan lalu dia menyatakan tidak perlu vaksinasi karena merasa sudah kebal.

Dikutip dari Reuters pada Senin (20/9), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan jumlah diplomat yang telah diimunisasi menggambarkan "betapa dramatisnya ketidaksetaraan saat ini dalam kaitannya dengan vaksinasi."

Dia mendorong rencana global untuk memvaksinasi 70 persen dunia pada paruh pertama tahun depan. Dari 5,7 miliar dosis vaksin virus corona yang diberikan di seluruh dunia, hanya 2 persen di Afrika.

Berbicara kepada CNN pada Minggu (19/9) kemarin, Guterres menilai upaya Biden dan proposal Dana Moneter Internasional untuk membuat program vaksin senilai US$ 50 miliar untuk negara-negara miskin, merupakan sinyal positif mengatasi ketidakadilan vaksinasi.

"Tapi mari kita perjelas. Semua ini terlalu sedikit, sudah terlambat," tambahnya.

KEYWORD :

Pertemuan Tahunan PBB Perubahan Iklim Pandemi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :