Sabtu, 20/04/2024 15:02 WIB

Indonesia Jajaki Kolaborasi dengan Kampus Top China

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menjelaskan webinar yang berlangsung pada Kamis (16/9) ini merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan antar universitas di Indonesia, dan 100 universitas terbaik di China.

Plt Ditjen Diktiristek Nizam (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Indonesia menjajaki potensi kolaborasi antara perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi China, yang masuk ke dalam daftar 100 perguruan tinggi terbaik dunia.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menjelaskan webinar yang berlangsung pada Kamis (16/9) ini merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan antar universitas di Indonesia, dan 100 universitas terbaik di China.

Pada kesempatan ini Nizam mengungkapkan harapannya agar Indonesia dan China dapat meningkatkan kolaborasi dan solidaritas.

"Peranan penting pendidikan tinggi salah satunya untuk perkembangan ekonomi. Dari program pertukaran pelajar ini anak-anak dapat belajar dari satu sama lain dan menguatkan pertemanan antarnegara. Dampak lainnya antar profesor juga dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang sama, contohnya seperti dampak pemanasan global dari perubahan iklim. Semoga dalam pertemuan ini juga dapat mempererat hubungan antarpembicara, stakeholders antaruniversitas," jelas Nizam.

Nizam menjelaskan mengenai program Kampus Merdeka untuk dapat menjadi sarana kolaborasi antara kedua negara. Dia mengungkapkan melalui program Kampus Merdeka para mahasiswa mendapatkan manfaat yang banyak, utamanya dalam proses belajar dan mengajar.

Untuk itu, program Kampus Merdeka ini diharapkan dapat menginspirasi berbagai universitas dan dapat menambah ketertarikan para mahasiswa dalam meningkatkan dan mengembangkan potensinya agar menjadi yang terbaik. Adapun dalam program ini para mahasiswa dapat menghabiskan dua semester untuk mendapatkan pengalaman bekerja dalam berbagai profesi.

"Tujuan dari program ini sendiri ialah untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja saat mereka lulus nanti. Semua aktivitas para mahasiswa tersebut selalu diawasi oleh para mentor profesional yang berperan juga menjadi guru mereka. Saya berharap semoga dengan program-progam yang dijalankan ini dapat mempererat hubungan antarnegara dan juga dapat menambah ilmu bagi para pelajar," imbuhnya.

Sekretaris Ditjen Diktiristek Paristiyanti Nurwardani dalam laporannya menyampaikan untuk mendorong perguruan tinggi bersaing ke kancah internasional, salah satu upaya dilakukan dengan mempererat hubungan bilateral dengan negara lain.

Hubungan baik bilateral Indonesia-China dalam hal pendidikan tertuang dalam MoU pada 2015. Selanjutnya pada 2016 juga telah ditandatangani MoU mengenai program beasiswa dan kesepakatan kualifikasi pendidikan tinggi antara Indonesia-China.

Pada saat itu, Indonesia menandatangani MoU kerja sama bilateral untuk 200 beasiswa Indonesia-China dalam pendidikan maritim dan vokasi. Paris juga menambahkan bahwa pada 16 November 2017 lalu, Kementerian Pendidikan China mengadakan pameran pendidikan tinggi Indonesia. Kegiatan ini untuk memperkenalkan perguruan tinggi Indonesia dan China sekaligus meningkatkan kerja sama bilateral. 

"Kerja sama kedua negara di bidang pendidikan tinggi berpotensi besar untuk lebih dikembangkan lagi. Salah satunya melalui pelaksanaan pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan mengembangkan sumber daya manusia, serta mendorong kolaborasi perguruan tinggi Indonesia dan China," ujar Paris.

Dengan adanya kerja sama yang telah terjalin dengan baik selama ini, Paris berharap melalui kegiatan ini akan semakin mendorong perguruan tinggi Indonesia untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi terbaik di China. Selain itu, juga sekaligus membuka pintu kerja sama dengan universitas terbaik dunia yang lain sehingga dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi Indonesia serta menambah semakin banyak perguruan tinggi kelas dunia di Indonesia.

Hal senada disampaikan oleh Fasli Jalal selaku Wakil Presiden Kerja Sama Perguruan Tinggi Swasta Indonesia-China. Pihaknya mengungkapkan kerjasama internasional antar universitas memberikan banyak keuntungan bagi mahasiswa maupun staf universitas.

"Mahasiswa dapat memperoleh manfaat dalam dua cara. Pertama mereka menjalin kemitraan antara universitas memberikan kerangka belajar yang akan berkontribusi pada portofolio karier mereka di masa depan. Kedua, kerangka diperlukan karena mengejar pendidikan berkaitan dengan persiapan untuk hidup di dunia kerja. Kemudian kemitraan internasional dapat menguntungkan peneliti dan dosen, karena memberikan peluang untuk penelitian antara universitas dan budaya dari negara-negara yang terlibat," jelas Fasli.

Dengan adanya kerja sama akan memudahkan antarakademisi baik dalam progres riset maupun ilmiah. Meskipun membutuhkan adaptasi dalam pemahaman pikiran dan budaya, universitas yang terpilih diharapkan dapat menghadapi perubahan situasi yang terjadi.

"Dibutuhkan adaptasi maupun pendekatan secara personal dari masing-masing universitas, administrator universitas bisa elaborasi atau melalui professional networking untuk melakukan meeting maupun event akademik. Salah satu kunci sukses dalam menjalankan long time partnership adalah komunikasi yang baik antaruniversitas," papar dia.

KEYWORD :

Kolaborasi Perguruan Tinggi China Indonesia Kerja Sama Kampus Ditjen Dikti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :