Jum'at, 26/04/2024 03:59 WIB

Kecelakaan Pesawat di Intan Jaya, Pemda Intan Jaya: Tak Ada Kaitan dengan Konflik TPN-OPM

pesawat menabrak gunung dan pohon lalu nyungsep ke tanah

Tim evakuasi Pesawat Rimbun Air menemukan blackbox pesawat. (Foto:Ist)

Jayapura, Jurnas.com - Pemerintah Daerah Intan Jaya mengonfirmasi bahwa Kecelakaan Pesawat Rimbun Air yang terjadi di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Rabu 14 September 2021 adalah murni kecelakaan akibat cuaca buruk.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Kabupaten Intan Jaya, Yoakim Mujizau, mengatakan Pemkab Intan Jaya yang menjadi pihak penyewa pesawat memastikan bahwa kecelakaan itu tak ada kaitan dengan konflik Tentara Pembebasan Nasional - Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) sebagaimana spekulasi dan opini liar yang dihembuskan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab

"Kami tegaskan bahwa apa yang terjadi pada pesawat Rimbun Air adalah murni kecelakaan, dan sementara ini sambil menunggu penelitian lebih lanjut dari pihak berwenang melalui pemeriksaan terhadap Kotak Hitam (Black Box)," ujar Yoakim Mujizau kepada media, Kamis (16/9/2021).

Yoakim menjelaskan pesawat tersebut mengalami kecelakaan karena faktor cuaca ekstrim yang terjadi di Bandar Udara Bilogai saat pesawat hendak mendarat.

Saat itu, lanjut Yoakim, kondisi cuaca esktrim berupa awan gelap terjadi saat pesawat hendak mendarat dan landasan bandar udara Bilogai terdapat satu buah pesawat yang tengah terparkir.

Melihat kondisi itu, pilot memilih putar balik untuk memastikan kondisi pendaratan aman dan tampaknya begitu dia hendak kembali ingin mendarat, masih dalam kondisi cuaca gelap.

"Akhirnya pesawat menabrak gunung dan pohon lalu nyungsep ke tanah, sehingga kondisi pesawat saat ditemukan, moncong pesawat tertanam cukup dalam di dalam tanah," jelas Yoakim.

"Jadi tidak benar dan ini kami tegaskan untuk tidak menduga atau bahkan membangun opini liar bahwa pesawat tersebut ditembak oleh TPN-OPM. Ini sama sekali tidak benar. Kecelekaan pesawat ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan TPN-OPM," tegasnya.

Yoakim yang juga Ketua Tim Mediasi Konflik Konflik Penegakan Hukum di Wilayah Hukum Intan Jaya menuturkan, proses evakuasi korban dan pesawat memang sulit dilakukan, karena hanya bisa tembus melalui jalur darat. Evakuasi pertama kali dilakukan atas inisiatif masyarakat di bawah pimpinan Pastor Paroki Titigi Yance Yogi Pr dan Anggota DPRD Intan Jaya Melianus Belau.

Ada pun Tim Kepolisian dan TNI tiba di lokasi setelahnya dan Bersama masyarakat bahu-membahu membantu proses evakuasi korban.

"Kami tegaskan juga bahwa tidak benar opini liar yang berkembang seakan-akan proses evakuasi berlangsung dramatis karena daerah jatuhnya pesawat merupakan daerah yang dikuasai TPN-OPM. Ini semua tidak benar. Justru masyarakat Bersama TNI-Polri bekerjasama dengan baik atas nama kemanusiaan untuk membantu secara sukarela proses evakuasi ini," tukas Yoakim.

Dengan fakta-fakta itu, Yoakim memastikan kejadian ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan TPN-OPM. Termasuk opini yang berkembang bahwa pesawat tersebut membawa bahan makanan untuk prajurit TNI Yonif 501/BY.

"Karena faktanya adalah pesawat tersebut dipakai oleh Pemda Intan Jaya untuk mengangkut bahan bangunan berupa semen, Triplek, besi, dan bahan makanan untuk masyarakat dalam rangka pembangunan oleh Dinas PU Kabupaten Intan Jaya," paparnya.

Oleh sebab itu, Yoakim atas nama Pemkab Intan Jaya meminta para pihak yang menyebarkan opini-opini liar atau hoaks tersebut untuk stop menyebarkan berita-berita tersebut.

Yoakin menyadari, opini-opini liar tersebut hanya akan menggiring citra yang tidak baik bagi daerah Intan Jaya, seakan-akan menjadi daerah konflik yang justru menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

"Intan Jaya saat ini dalam kondisi sangat kondusif sehingga kami meminta agar pihak-pihak yang memanfaatkan peristiwa jatuhnya pesawat ini dengan opini sesat agar berhenti menyebarkan hoaks," lanjutnya.

Yoakim atas nama Pemkab Intan Jaya menyampaikan dukacita bagi keluarga korban yaitu pilot, copilot dan satu orang mekanik yang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.

"Pada pagi tadi jenasah mereka sudah diterbangkan ke Timika untuk selanjutnya oleh pihak Rimbun Air diterbangkan ke Jakarta dan Kalimantan," tuntas Yoakim.

KEYWORD :

Kecelakaan Pesawat Rimbun Air Kabupaten Intan Jaya TPN-OPM Yoakim Mujizau




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :