Rabu, 24/04/2024 00:45 WIB

Sebanyak 65.880 Telur Tetas Indonesia Melapak di Myanmar

PT Januputra Sejahtera berhasil mengekspor telur tetas sebanyak 65.880 butir telur ayam Parents Stock (PS) broiler dengan nilai sekitar US$ 89.273,99 atau setara Rp 1,27 miliar dengan tujuan Bel Ga Ltd, Myanmar.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah pada Rapat Evaluasi Program/Kegiatan 2020 dan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan 2021 lingkup Direktorat Jenderal PKH, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/12).

Jakarta, Jurnas.com - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor telur tetas (hatching egg/HE) ke Myanmar bersama perusahaan pembibit unggas PT Januputra Sejahtera.

PT Januputra Sejahtera berhasil mengekspor telur tetas sebanyak 65.880 butir telur ayam Parents Stock (PS) broiler dengan nilai sekitar US$ 89.273,99 atau setara Rp 1,27 miliar dengan tujuan Bel Ga Ltd, Myanmar.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada perusahaan yang tak kenal lelah memproduksi unggas bahkan bisa untuk memenuhi pasar ekspor," ujar Direktur Jenderal PKH, Nasrullah dalam keterangannya diterima Jurnas.com, Rabu (14/9).

Ia menambahkan, upaya ekspor yang dilakukan oleh PT Januputra, selain menunjukkan kemanpuan peternak dalam negeri untuk bersaing di pasar global, hal ini juga bisa diasumsikan sebagai antisipasi terjadinya over supply produksi ayam broiler yang kerap terjadi beberapa tahun terakhir.

"Ekspor kali ini merupakan salah satu hadiah dalam rangka bulan bakti PKH, agar ini menjadi inspirasi dan semangat bagi peternak, khususnya peternak unggas, untuk tetap semangat menjadi pahlawan pangan Indonesia," ujar Nasrullah.

Menurut Nasrullah, ekspor unggas ke dunia internasional tidak terlepas dari kondisi bahwa saat ini kompartementalisasi bebas flu burung Indonesia telah diakui oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) sesuai dengan standar internasional.

Hal ini dapat dibuktikan dengan telah diterbitkannya daftar unit usaha kompartemen bebas flu burung Indonesia di website OIE. Dengan begitu pasar di Asia Tenggara semakin terbuka, terutama negara Vietnam dan Myanmar, yang membutuhkan 1,7 juta butir telur tetas dalam satu tahun.

"Terkait dengan adanya peluang untuk mengisi pasar HE di Vietnam, prmerintah Indonesia melalui jalur diplomatik akan terus mendorong pemerintah Vietnam untuk saling bekerja sama dengan memberi akses ekspor HE Indonesi untuk calon buyer di Vietnam," tutur Nasrullah.

Komisaris PT Januputra Sejahtera, Singgih Januratmoko, menjelaskan bahwa peluang pasar perusahaannya untuk ekspor telur tetas pada 2022 ke Myanmar memang cukup tinggi, yaitu sebesar 622.500 butir.

Sementara, pada tahun 2021 setelah ekspor perdana tanggal awal September lalu, ditargetkan pada November 2021 akan mengekspor kembali sebanyak 31.000 butir telur tetas, dan pada Bulan Desember sebanyak 65.880 butir telur tetas.

"Ekspor tersebut menjadi kabar bagus di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang melanda tidak saja hanya Indonesia, tapi dunia," tandas Singgih.

KEYWORD :

Telur Tetas Ekspor Telur Sektor Peternakan Ditjen PKH Nasrullah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :