Jum'at, 19/04/2024 09:54 WIB

PBB: Taliban Langgar Janji Termasuk Soal Perempuan

 Afghanistan berada dalam fase baru dan berbahaya sejak kelompok militan merebut kekuasaan bulan lalu, dengan banyak perempuan dan anggota komunitas etnis dan agama sangat khawatir.

Kepala hak asasi manusia PBB, Michelle Bachelet (Foto: Reuters)

Jenewa, Jurnas.com - Penguasa Taliban Afghanistan melanggar janjinya tentang hak-hak termasuk memerintahkan perempuan tinggal di rumah, menghalangi gadis remaja sekolah dan mengadakan pencarian dari rumah ke rumah untuk mantan musuh.

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia, PBB, Michelle Bachelet mengatakan, Afghanistan berada dalam fase baru dan berbahaya sejak kelompok militan merebut kekuasaan bulan lalu, dengan banyak perempuan dan anggota komunitas etnis dan agama sangat khawatir.

"Bertentangan dengan jaminan bahwa Taliban akan menegakkan hak-hak perempuan, selama tiga minggu terakhir, perempuan malah semakin dikucilkan dari ruang publik," katanya kepada Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, dikutip Reuters, Senin (13/9).

Bachelet menyatakan kekecewaannya pada komposisi pemerintah Taliban, mencatat tidak adanya perempuan dan dominasinya oleh etnis Pashtun.

Di beberapa tempat, anak perempuan di atas 12 tahun dilarang sekolah sementara perempuan disuruh tinggal di rumah, katanya, dalam kemunduran ke aturan opresif Taliban antara tahun 1996 dan 2001 sebelum invasi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang menggulingkan mereka.

Bachelet menunjuk pada janji lain yang dilanggar tentang pemberian amnesti kepada mantan pegawai negeri dan petugas keamanan yang terkait dengan pemerintah sebelumnya dan melarang penggeledahan dari rumah ke rumah.

PBB telah menerima beberapa tuduhan pencarian terhadap mereka yang bekerja dengan perusahaan AS dan pasukan keamanan sementara beberapa staf PBB telah melaporkan peningkatan serangan dan ancaman, tambahnya.

Tuduhan yang dapat dipercaya tentang pembunuhan balasan terhadap beberapa mantan anggota militer Afghanistan juga telah diterima, katanya.

Bachelet menyerukan mekanisme untuk memantau hak-hak di Afghanistan. "Saya mengulangi seruan saya kepada Dewan ini untuk mengambil tindakan berani dan kuat, sepadan dengan gawatnya krisis ini," katanya.

KEYWORD :

Afghanistan Taliban Hak Perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :