Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri
Jakarta, Jurnas.com - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meneriksa tiga saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait kegiatan fiktif agen PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dalam penutupan Closing Asuransi (Oil) dan Gas BP Migas-KKKS.
Mereka merupakan pihak swasta bernama Agus, Antoinnet White, Nina Herlina. Ketiga diperiksa untuk melengkapi berkas perkara tersangka mantan Direktur Keuangan dan Investasi PT Asuransi Jasindo, Solihah (SLH).
"Ketiganya diperiksa dalam kapasitasnya saksi untuk tersangka SLH," kata Plt Juru Bicara Ali Fikri dalam keterangannya, Senin (13/9).
Belum diketahui apa yang bakal didalami penyidik terhadap kesaksian ketiga saksi. Namun setiap saksi yang diperiksa KPK diduga kuat mengetahui banyak ihwal praktik korupsi yang sedang diusut KPK.
Diketahui sebelumnya, KPK telah menetapkan dua tersangka baru kasus dugaan korupsi terkait kegiatan fiktif agen PT Jasa Asuransi Indonesia (Persero) dalam penutupan Closing Asuransi (Oil) dan Gas BP Migas-KKKS tahun 2010-2021 dan 2012-2014.
Kedua tersangka tersebut yakni, Pemilik PT Ayodya Multi Sarana (AMS), Kiagus Emil Fahmy Cornain (KEF) serta mantan Direktur Keuangan dan Investasi PT Jasindo, Solihah (SLH).
Penetapan tersangka terhadap Solihah dan Kiagus merupakan pengembangan dari kasus yang sama yang telah menjerat mantan Dirut Jasindo, Budi Tjahjono. Majelis Hakim Pengadilan Tipikor telah menjatuhkan hukuman 7 tahun pidana penjara dan denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan terhadap Budi.
Tak hanya pidana penjara dan denda, Majelis Hakim juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti sebesar Rp6 miliar dan 462.795 dolar AS dikurangi dengan uang yang telah dikembalikan saat proses penyidikan sebesar Rp1 miliar.
Majelis hakim menyatakan Budi Tjahjono telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersama-sama sejumlah pihak lain melakukan korupsi terkait pembayaran kegiatan fiktif agen PT Jasindo dalam asuransi minyak dan gas di BP Migas atas kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tahun 2010-2012 dan 2012-2014 yang ditaksir merugikan keuangan negara hingga Rp16 miliar.
KEYWORD :KPK PT Asuransi Jasa Indonesia Jasindo Korupsi Tersangka
