Jum'at, 19/04/2024 07:35 WIB

Protes Antivaksin di Turki Meluas, Ribuan Orang Demo

Mulai Senin (13/9) besok, pemerintah mewajibkan bukti vaksinasi atau tes negatif Covid-19 untuk semua pengguna pesawat antarkota, bus, dan kereta api, serta bagi mereka yang menghadiri acara besar seperti konser atau pertunjukan teater.

Demonstrasi antivaksin di Turki (Foto: Reuters)

Istanbul, Jurnas.com - Lebih dari 2.000 orang Turki berdemonstrasi di Istanbul, Turki pada Sabtu (11/9) kemarin, menolak regulasi terkait Covid-19 termasuk vaksinasi, tes, dan penggunaan masker.

Dikutip dari Reuters pada Minggu (12/9), sebagian besar pengunjuk rasa tidak mengenakan masker sembari meneriakkan slogan-slogan, memegang plakat dan bendera Turki, serta menyanyikan lagu-lagu pembelaan terhadap hak-hak individu, dan antivaksin.

"Pandemi ini terus berlanjut dengan semakin banyak pembatasan pada kebebasan kita dan tidak ada habisnya," kata Erdem Boz (40), seorang pengembang perangkat lunak.

"Masker, vaksin, tes PCR semuanya mungkin menjadi wajib. Kami di sini untuk menyuarakan ketidakpuasan kami dengan ini," sambung dia.

Mulai Senin (13/9) besok, pemerintah mewajibkan bukti vaksinasi atau tes negatif Covid-19 untuk semua pengguna pesawat antarkota, bus, dan kereta api, serta bagi mereka yang menghadiri acara besar seperti konser atau pertunjukan teater.

Semua karyawan sekolah yang tidak divaksinasi diharuskan mengikuti tes PCR dua kali seminggu. Masker dan jarak sosial diperlukan di tempat umum.

Sekitar 64 persen orang Turki telah menerima dua suntikan vaksin di bawah program nasional, yang telah memberikan lebih dari 100 juta suntikan.

Namun, sekitar 23.000 kasus baru muncul setiap hari, mendorong menteri kesehatan, Fahrettin Koca, untuk memperingatkan bulan ini tentang "pandemi orang yang tidak divaksinasi".

Pada Sabtu kemarin, Koca mengatakan di Twitter, "Vaksin adalah solusi terakhir! Aturan sangat diperlukan."

Para pengunjuk rasa di distrik Maltepe Istanbul tidak diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi atau tes negatif. Sedangkan polisi tidak campur tangan.

"Kami menentang semua mandat ini," kata Aynur Buyruk Bilen dari Gerakan Perlawanan Plandemik.

"Saya pikir vaksinnya belum lengkap, dan itu adalah cairan eksperimental," lanjut dia.

KEYWORD :

Turki Antivaksin Program Vaksinasi Vaksin Covid-19 Demonstrasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :